Merefleksikan diri dengan sebuah tulisan juga akan mampu menunjukkan cara mereka memandang dan menilai diri sendiri tanpa terpengaruh oleh pandangan orang lain. Sampai pada titik ini, mereka diharapkan semakin mempunyai konsep diri yang positif, semakin mampu bersyukur atas anugerah Tuhan yang dimiliki serta semakin antusias untuk merintis dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Dengan Menulis, Kita Abadi
Mengutip dari perkataan Pram bahwa orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Pramoedya Ananta Toer adalah tokoh sastra yang cukup terkenal dengan karya-karyanya yang legendaris, salah satunya ialah Novel Bumi Manusia. Meskipun beliau telah wafat 16 Tahun silam namun karya-karyanya masih banyak dinikmati oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia, karena semasa hidupnya beliau aktif menulis dan telah melahirkan 50 karya dan diterjemahkan lebih dari 42 bahasa asing.
Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu cerminan bagaimana namanya terkenang dalam sejarah karena ia menulis. Nama, karya, dan pesannya abadi dalam kata, tak lekang terhapus zaman. Penyampaian pengetahuan melalui tulisan dan dibukukan, akan bisa bertahan lama bahkan hingga ribuan tahun karena ilmu pengetahuan sifatnya dinamis akan dibutuhkan untuk setiap zaman.
Melanjutkan kutipan beliau dalam bukunya Anak Semua Bangsa "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H