Secara esensial Ketika semakin banyak yang bersuara, maka semakin mendewasakan proses demokrasi, akan tetapi jika tidak bisa menyikapinya dengan dewasa, bisa menjadi ancaman.
- Penguatan Kembali Populisme Islam untuk Pemili 2024
Peristiwa ini akan diamnfaatkan untuk momentum pemilu 2024. Karena gerakan-gerakan yang dibangun ini bukanlah tren negara "khilafah", tapi dengan mengangkat isu meminta tempat yang prioritas untuk orang islam, dan orang-orang yang diluar lingkaran ini dianggap musuh.
Fenomena populisme Islam ini bisa disebabkan oleh ketidakteraturan negara dalam mengelola dan mensosialisasikan cara bernegara yang benar. Populisme Islam bukanlah ide baru.
Mencermati fenomena di atas dapat di gambarkan bahwa gerakan ini merupakan kepanjangan kejadian-kejadian sebelumnya. Hal ini tentu berbeda dengan karakter masyarakat Indonesia  yang cenderung berkarakter damai, moderat dan akomodatif. Perbedaan karakter tersebut tentunya  kalau  dipaksakan akan terjadi konflik ideologi maupun gerakan di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H