Mohon tunggu...
Khotibul Umam
Khotibul Umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nothing special in here

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pendidikan Islam di Era Sekarang

12 November 2023   18:56 Diperbarui: 12 November 2023   19:22 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses Pendidikan Islam ditandai dengan turunnya wahyu kepada Rasulullah, yaitu turunnya ayat alquran yang pertama, yakni iqra' yang maknanya membaca, merenungkan, menelaah, menliti atau mengkaji. Esesnsi pendidika islam sendiri dapat ditinjau dari dua hal, yang pertama adalah mendidik peserta didik untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlah Islam dan yang kedua adalah mendidik peserta didik dalam mempelajari ajaran islam.

Disisi lain, pendidikan islam ialah segala proses yang meng-edukasi aspek afektif (qobliyah) peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai islam yang dapat  digunakan untuk bersikap, pengambilan keputusan dan tindakan. Pendidikan Islam digunakan dan diharapkan dalam upaya penyiapan para generasi muslim untuk dengan bekal-bekal pengetahuan dan nilai-nilai ajaran islam yang telah dijelaskan. Adapun tujuan pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Pendidikan Islam dalam era sekarang memang mengalami kemunduran dari segi keilmuan bahkan dari segi lainnya. Hal tersebut tentunya tak lepas dari tantangan pendidikan islam pada era sekarang, contoh:

  • Kemajuan IPTEK

Pendidikan Islam dihadapkan oleh masalah pembentukan peradaban dan budaya yang relevan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Pendidikan islam lebih berorientasi pada aspek spiritual yang menyebabkan kemunduran fungsional.

Pendidikan islam dalam dimensi pengetahuan dan teknologi sudah tertinggal cukup jauh dan tak mampu lagi bersaing pada tingkat global. Hal itu terjadi karena pendidikan islam kurang menaruh perhatian terhadap aspek-aspek yang bersifat pragmatis dan praktis, seperti penguasaan teknologi. 

  • Demokratisi

Kehidupan demokratis ditandai dengan prinsip-prinsip dasar kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Konsep kehidupan demokratis didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai suara yang setara dalam berbagai hal yang berdampak pada kehidupan mereka.

Dalam dunia pendidikan, konsep kehidupan demokratis mempunyai arti penting. Setiap individu dalam suatu masyarakat mempunyai hak mendasar untuk menggunakan haknya sebagai warga negara. Memperoleh pendidikan sebanding dengan tindakan yang dimaksud. Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan ibarat pedang bermata dua. Meskipun berpotensi membawa perubahan positif, hal ini juga dapat mengarah pada monetisasi pendidikan, khususnya oleh kelompok individu yang memandang pendidikan sebagai sebuah usaha bisnis. Pengusaha pendidikan ini mengutamakan keuntungan dibandingkan kesejahteraan siswa, yang dapat berdampak buruk pada kualitas pendidikan.

  • Dekadensi Moral

Kemajuan teknologi dan cepatnya akses informasi mengakibatkan pergeseran nilai dan norma. Umunmnya, pihak yang domminan dalam penguasaan teknologi dan informasi ini akan cenderung dominan dalam interaksi kultural. Hal tersebut berpengaruh pesat pada pergesran moral dan norma pada suatu daerah yang berintereaksi dengan pihak yang dominan. 

  • Konformisme

Konformisme secara garis besar diartikan sebagai keadaan rasa cepat puas. Konformisme dapat menjadi penghambat pertumbuhan system pendidikan islam, karean konformisme dapat mematikan kreatifitas untuk meningkatkan pendidikan, seperti dalam beberapa decade akhir ini pendidikan islam lebih condong pada aspek normative dan mengesampingkan aspek transformative dalam konteks sosiokultural. Kondisi memprihatinkan pendidikan islam yang mengalami stagnasi dipengaruhi oleh rasa cepat puas, sehingga pendidikan islam kurang adpatif  dan responsif pada perkembangan jaman.

  • Dikotomi IMTAQ dan IPTEK

Pengkotakan antara ilmu iman dan taqwa & ilmu pengetahuan dan teknologi  membawa kepada kondisi structural yang di satu sisi unggul dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, namun lemah dalam ilmu iman dan taqwa maupun sebaliknya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan kualitas generasi penerus pendidikan islam menurun. Adanyan dikotomi system pendidikan islam merupakan tantangan internal yang harus diselesaikan, hal tersebut bertujuan agar pendidikan islam dapat bersaing dalam kebudayaan global.

  • Perubahan Orientasi

Penigkatan kualitas pendidikan dalam rangka menghadapi globalisasi dengan langkah-langkah yang modern rupanya menjadi boomerang sendiri. Sistem pendidikan yang disiapkan dengan tujuan mengejar ketertinggalan global tampaknya melupakan esensi utama dalam pendidikan islam.

  • Profesionalisme Tenaga Kependidikan

Pengajar merupakan variabel penting dalam pendidikan. Kualitas pengajar sangat berdampak terhadap kualitas peserta didik. Kurangnya kompetensi tenaga kependidikan menjadikan tantangan terhadap pendidikan islam untuk menghadapi arus globalisasi dan transformasi social kultural pada era saat ini.

  • Akulturasi Budaya

Pertumbuhan dan perkembangan budaya yang diakibatkan oleh globalisasi  berdampak signifikan terhadap pendidikan islam. Berbenturnya budaya satu dengan budaya lain dapat mempermudah masuknya pengaruh negatif.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun