Proses Pendidikan Islam ditandai dengan turunnya wahyu kepada Rasulullah, yaitu turunnya ayat alquran yang pertama, yakni iqra' yang maknanya membaca, merenungkan, menelaah, menliti atau mengkaji. Esesnsi pendidika islam sendiri dapat ditinjau dari dua hal, yang pertama adalah mendidik peserta didik untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlah Islam dan yang kedua adalah mendidik peserta didik dalam mempelajari ajaran islam.
Disisi lain, pendidikan islam ialah segala proses yang meng-edukasi aspek afektif (qobliyah) peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai islam yang dapat  digunakan untuk bersikap, pengambilan keputusan dan tindakan. Pendidikan Islam digunakan dan diharapkan dalam upaya penyiapan para generasi muslim untuk dengan bekal-bekal pengetahuan dan nilai-nilai ajaran islam yang telah dijelaskan. Adapun tujuan pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Pendidikan Islam dalam era sekarang memang mengalami kemunduran dari segi keilmuan bahkan dari segi lainnya. Hal tersebut tentunya tak lepas dari tantangan pendidikan islam pada era sekarang, contoh:
- Kemajuan IPTEK
Pendidikan Islam dihadapkan oleh masalah pembentukan peradaban dan budaya yang relevan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi. Pendidikan islam lebih berorientasi pada aspek spiritual yang menyebabkan kemunduran fungsional.
Pendidikan islam dalam dimensi pengetahuan dan teknologi sudah tertinggal cukup jauh dan tak mampu lagi bersaing pada tingkat global. Hal itu terjadi karena pendidikan islam kurang menaruh perhatian terhadap aspek-aspek yang bersifat pragmatis dan praktis, seperti penguasaan teknologi.Â
- Demokratisi
Kehidupan demokratis ditandai dengan prinsip-prinsip dasar kebebasan, kesetaraan, dan keadilan. Konsep kehidupan demokratis didasarkan pada keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai suara yang setara dalam berbagai hal yang berdampak pada kehidupan mereka.
Dalam dunia pendidikan, konsep kehidupan demokratis mempunyai arti penting. Setiap individu dalam suatu masyarakat mempunyai hak mendasar untuk menggunakan haknya sebagai warga negara. Memperoleh pendidikan sebanding dengan tindakan yang dimaksud. Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan ibarat pedang bermata dua. Meskipun berpotensi membawa perubahan positif, hal ini juga dapat mengarah pada monetisasi pendidikan, khususnya oleh kelompok individu yang memandang pendidikan sebagai sebuah usaha bisnis. Pengusaha pendidikan ini mengutamakan keuntungan dibandingkan kesejahteraan siswa, yang dapat berdampak buruk pada kualitas pendidikan.
- Dekadensi Moral
Kemajuan teknologi dan cepatnya akses informasi mengakibatkan pergeseran nilai dan norma. Umunmnya, pihak yang domminan dalam penguasaan teknologi dan informasi ini akan cenderung dominan dalam interaksi kultural. Hal tersebut berpengaruh pesat pada pergesran moral dan norma pada suatu daerah yang berintereaksi dengan pihak yang dominan.Â
- Konformisme
Konformisme secara garis besar diartikan sebagai keadaan rasa cepat puas. Konformisme dapat menjadi penghambat pertumbuhan system pendidikan islam, karean konformisme dapat mematikan kreatifitas untuk meningkatkan pendidikan, seperti dalam beberapa decade akhir ini pendidikan islam lebih condong pada aspek normative dan mengesampingkan aspek transformative dalam konteks sosiokultural. Kondisi memprihatinkan pendidikan islam yang mengalami stagnasi dipengaruhi oleh rasa cepat puas, sehingga pendidikan islam kurang adpatif  dan responsif pada perkembangan jaman.
- Dikotomi IMTAQ dan IPTEK
Pengkotakan antara ilmu iman dan taqwa & ilmu pengetahuan dan teknologi  membawa kepada kondisi structural yang di satu sisi unggul dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, namun lemah dalam ilmu iman dan taqwa maupun sebaliknya. Hal tersebutlah yang mengakibatkan kualitas generasi penerus pendidikan islam menurun. Adanyan dikotomi system pendidikan islam merupakan tantangan internal yang harus diselesaikan, hal tersebut bertujuan agar pendidikan islam dapat bersaing dalam kebudayaan global.
- Perubahan Orientasi
Penigkatan kualitas pendidikan dalam rangka menghadapi globalisasi dengan langkah-langkah yang modern rupanya menjadi boomerang sendiri. Sistem pendidikan yang disiapkan dengan tujuan mengejar ketertinggalan global tampaknya melupakan esensi utama dalam pendidikan islam.
- Profesionalisme Tenaga Kependidikan