Mohon tunggu...
Ahmad KhosibyZida
Ahmad KhosibyZida Mohon Tunggu... Lainnya - 19.96.1263

belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efektifkah Kampanye Nikah Muda di Media Sosial?

14 April 2021   00:06 Diperbarui: 14 April 2021   00:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibalik kontroversi terhadap pernikahan muda, dampak negativ baik dari fisik maupun psikis bagi remaja yang melakukan pernikahan muda. Secara psikologis, remaja dalam tahap masa mencari jati diri, belum mampu untuk bertanggung jawab terhadap orang lain. Apalagi menjadi orang tua hal ini mengakibatkan konflik rumah tangga, lebih parahnya akan terjadi kekerasan terhadap rumah tangga. Sehingga jelas bahwa pernikahan muda menyebabkan imbas negativ terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan kepribadian.

Pernikahan muda juga menghentikan kesempatan seorang remaja meraih Pendidikan yang lebih tinggi. Sehingg mereka tidak mempunyai wawasan yang lebih luas ditambah dengan susahnya mencari pekerjaan sehingga sulit untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Juga mereka yang sudah menikah muda akan berada pada kondisi yang tidak tentu dalam status sosial, karena ketika bergaul dengan orang tua, realitasnya mereka masih remaja, begitu juga sebaliknya. Hal ini akan menyebabkan mereka  penyesuaian diri yang salah. Maka mereka harus mampu beradaftasi dengan lingkungan sosialnya dengan baik.

mohon sekali untuk lebih pandai terhadap apa-apa yang diunggah ke media sosial. Pikirkan juga mereka yang belum dipertemukan dengan jodohnya walau sudah matang dan siap. Media sosial itu bebas, batasan-batasannya kita sendiri yang menentukan.

Oleh sebab itu perlunya suatu bimbingan yang memadai agar mencegah terjadinya pernikahan muda. Karena banyak dampak negative dibanding dampak positif dari pernikahan itu sendiri. Dibuktikan bahwa jumlah perceraian dan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang meningkat. Remaja perempuan adalah yang paling dirugikan dalam pernikahan muda, karena banyak hal yang harus ditanggung oleh remaja perempuan, itu mengakibatkan konodisi psikologisnya bahkan akan terganggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun