Dibalik kontroversi terhadap pernikahan muda, dampak negativ baik dari fisik maupun psikis bagi remaja yang melakukan pernikahan muda. Secara psikologis, remaja dalam tahap masa mencari jati diri, belum mampu untuk bertanggung jawab terhadap orang lain. Apalagi menjadi orang tua hal ini mengakibatkan konflik rumah tangga, lebih parahnya akan terjadi kekerasan terhadap rumah tangga. Sehingga jelas bahwa pernikahan muda menyebabkan imbas negativ terhadap kesejahteraan psikologis serta perkembangan kepribadian.
Pernikahan muda juga menghentikan kesempatan seorang remaja meraih Pendidikan yang lebih tinggi. Sehingg mereka tidak mempunyai wawasan yang lebih luas ditambah dengan susahnya mencari pekerjaan sehingga sulit untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Juga mereka yang sudah menikah muda akan berada pada kondisi yang tidak tentu dalam status sosial, karena ketika bergaul dengan orang tua, realitasnya mereka masih remaja, begitu juga sebaliknya. Hal ini akan menyebabkan mereka  penyesuaian diri yang salah. Maka mereka harus mampu beradaftasi dengan lingkungan sosialnya dengan baik.
mohon sekali untuk lebih pandai terhadap apa-apa yang diunggah ke media sosial. Pikirkan juga mereka yang belum dipertemukan dengan jodohnya walau sudah matang dan siap. Media sosial itu bebas, batasan-batasannya kita sendiri yang menentukan.
Oleh sebab itu perlunya suatu bimbingan yang memadai agar mencegah terjadinya pernikahan muda. Karena banyak dampak negative dibanding dampak positif dari pernikahan itu sendiri. Dibuktikan bahwa jumlah perceraian dan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang meningkat. Remaja perempuan adalah yang paling dirugikan dalam pernikahan muda, karena banyak hal yang harus ditanggung oleh remaja perempuan, itu mengakibatkan konodisi psikologisnya bahkan akan terganggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H