- Untuk Almh. Siti Saroh
Sudah genap satu tahun menghilang dari pandangan
Pergi lebih awal kerumah barumu yang kekal
Namun segala petuah dan bekas jejakmu masih mengakar
Menjadi tameng kala kegetiran mengaborsi hidup dengan telanjang
Nyai, selepas senja menguning
Cahaya memar melejit di arah kiblat
Malam perlahan merengkuh senja dengan kejam
Dan Izroil datang mengajakmu hijroh dari kehidupan yang ingar-bingar
Masih kuingat, Nyai
Malam jum'at, seimbang adzan maghrib berkumandang
Kau lepas senyum terakhir sebelum matamu terpejam
Bersama takdir yang mengikatmu dari awal
Nyai, terlalu cepat kau pergi
Meninggalkan pohon-pohon sirih yang kau tanam
Sebelum mengajariku bagaimana merawat dan menjaga
Juga bagaimana cara menghidupinya dengan sempurna
Kini, pohon sirih itu mulai merapuh
Daun-daun menguning lalu gugur termamah tanah
Sulur sirih menjalar payah
Lunglai dengan tubuh latah
Maafkan aku, Nyai
Tidak bisa merawat dan menjaganya
Dan kado Fatihah yang harusnya kukirim setiap malam
 Juga jarang kuantar kepada Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H