Kau lepas senyum terakhir sebelum matamu terpejam
Bersama takdir yang mengikatmu dari awal
Nyai, terlalu cepat kau pergi
Meninggalkan pohon-pohon sirih yang kau tanam
Sebelum mengajariku bagaimana merawat dan menjaga
Juga bagaimana cara menghidupinya dengan sempurna
Kini, pohon sirih itu mulai merapuh
Daun-daun menguning lalu gugur termamah tanah
Sulur sirih menjalar payah
Lunglai dengan tubuh latah
Maafkan aku, Nyai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!