Mohon tunggu...
Kholiz Noer
Kholiz Noer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pengajar di salah satu sekolah SMP Islam di kawasan Pondok Pesantren Tuban Jawa Timur. Hobi menulis, membaca buku, bikin konten di youtube, dan berbisnis. Sekian, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Esensi Peringatan Maulid Nabi: Refleksi Perbaikan Diri

7 Oktober 2023   13:30 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:59 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sesuatu yang awalnya sulit akan menjadi mudah untuk dijalankan jika sudah dibiasakan. Misalnya, salat yang pada mulanya berat akan menjadi ringan jika terus menerus dilakukan. Sehingga salat tidak lagi sebatas kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan. Demikian pula puasa, baik yang bersifat wajib maupun sunnah. Sunnahpun tidak lagi dipahami jika dilakukan mendapat pahala, sebaliknya jika tidak dilakukan tidak apa-apa.

Namun sudah mulai tertanam pada diri bahwa meskipun sunnah, tetapi bila tidak melaksanakan ada penyesalan dalam hati (merasa rugi). Pensyariatan sebuah aturan dalam Islampun demikian. Step by step, setahap demi setahap, kalau dalam istilah orang jawa 'Alon-alon penting kelakon' hingga pada akhirnya sesuatu yang wajib, tidak dapat ditawar lagi. Namun Allah SWT adalah Maha Penyayang, Sang Maha Cinta. Pintu taubat selalu terbuka lebar bagi mereka yang lalai dan segera tersadar akan kelalaiannya.

Kita juga tidak perlu khawatir, karena Allah SWT menjamin dalam firman-Nya surat Al-Isra'(17): 7 bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri.

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..."

Perubahan itu perlu Dipaksa, Terpaksa, Lalu lama-kelamaan akan Terbiasa.

Ketiga ; Memperbanyak Shalawat Nabi

Salah satu bukti kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW adalah dengan melantunkan shalawat kepadanya. Karena seorang pecinta akan selalu memanggil-manggil nama kekasihnya. Balasan dari satu shalawat adalah Allah SWT akan bershalawat baginya sepuluh kali, diampuni sepuluh dosa dan kesalahan serta diangkat derajatnya sepuluh derajat kelak di surga. Amalan yang ringan di bibir tapi masih seringkali kita abaikan. Padahal Rasulullah SAW yang kelak akan memberikan syafaat di akhirat kepada kita semua. Jadi, syafaat itu dijemput dengan amaliah terbaik yang kita lakukan, salah satunya dengan melantunkan salawat kepadanya. Sabda Rasulullah SAW:

"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh shalawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat."

Dengan wasilah shalawat kepada Nabi kita akan mendapat banyak keberkahan dalam hidup ini ila yaumil qiyamah (sampai hari akhir). Mustahil doa-doa terkabulkan tanpa di awali dan di tutup dengan bershalawat kepada Nabi. Karena kehadiran beliau adalah alasan Allah swt menciptakan semesta ini. Maka jika ingin dicintai Allah swt, hal paling utama yang harus di jalankan adalah mencintai Rasulullah SAW dan meneladani akhlaqnya, serta mengikuti ajaran-ajarannya.

Semoga di bulan Maulid tahun ini kita senantiasa diberi kekuatan dan keistiqamahan dalam mengikuti ajaran-ajaran Rasulullah SAW, dan bisa sedikit banyak meniru ahklaq Baginda Rasul dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Aminn

Sekian, terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun