Mohon tunggu...
Kholiz Noer
Kholiz Noer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pengajar di salah satu sekolah SMP Islam di kawasan Pondok Pesantren Tuban Jawa Timur. Hobi menulis, membaca buku, bikin konten di youtube, dan berbisnis. Sekian, terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Esensi Peringatan Maulid Nabi: Refleksi Perbaikan Diri

7 Oktober 2023   13:30 Diperbarui: 7 Oktober 2023   13:59 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lalu apa yang hendak kita lakukan untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik ? Setidaknya ada 3 langkah yang bisa kita tempuh atau disingkat 3 M, yaitu:

Pertama; Meneladani dan Mencontoh perilaku Nabi

Sebisa mungkin kita tetap berupaya untuk meneladani dan mencontoh ahklaq Baginda Nabi di segala aspek kehidupan. Meskipun kita mustahil bisa menirunya seratus persen ya, tapi kan lumayan sudah berusaha menirunya, entah dalam satu atau dua perilaku yang mudah saja yang bisa kita tiru, its oke gapapa. Itu sudah merupakan bentuk manifestasi cinta kepadanya.

Misalnya Nabi suka bergurau dengan anak-istrinya, kerabat, dan para sahabatnya. Lhah saya kira kalau sekedar bergurau, mudah untuk ditiru, gak usah ndakik-ndakik (tinggi-tinggi) ingin meniru ibadah beliau, tentu kita semua jauh dari kata mampu. Jadi beliau itu mempunyai kebiasaan bergurau, tapi bergurau yang berbobot atau berilmu, bukan sekedar bergurau 'cengingisan atau tertawa terbahak-bahak. Itu bukan contoh perilaku Nabi, tapi kebiasaan Syaithon. Dengan bercanda, beliau bisa menambah keakraban, menghibur, menimbulkan kasih sayang, sekaligus memberikan edukasi positif.

Saya kasih contoh dua saja deh, yang lain cari sendiri ya ! Anjazzzz..Wkwkk

Dalam suatu riwayat, Ada seorang wanita tua mendatangi Rasulullah SAW. Ia menanyakan perihal surga.

Lalu Rasul bersabda ; "Wanita tua tidak ada di surga,".

Mendengar ucapan itu, si nenek pun langsung menangis tersedu-sedu. Rasulullah SAW segera menghiburnya dan menjelaskan makna sabdanya tersebut itu.

Kata beliau ; "Sesungguhnya ketika masa itu tiba, Anda bukanlah seorang wanita tua seperti sekarang."

Rasulullah pun kemudian membacakan ayat,

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) dengan langsung. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan." (QS al-Waaqi'ah : 35-36).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun