Awal tahun 2021 bulan Januari merupakan saat dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di semester 2 dimana kembali belajar secara virtual akan tetap dilakukan mengingat pandemi covid 19 terus bertambah jumlah korban bahkan virus telah mengalami mutasi gen.
Pelaksanaan PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ) akan tetap dilanjutkan dengan berbagai macam pertimbangan. Sejak Maret 2019 secara serentak sekolah ditutup dan siswa belajar secara on line banyak sekali kejadian maupun temuan – temuan yang negatif diantaranya kasus kekerasan terhadap anak  karena tidak mau belajar atau siswa stress lantaran banyak tugas dari gurunya.
Kesiapan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah juga persepsi guru dalam memaknai PJJ merupakan beberapa hal penting berkenaan dengan bagaimana melaksanakan PJJ di masa pandemi secara efektif sehingga semua pihak harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam pelaksanaannya.
Sebelas  bulan sudah pandemi belum juga selesai rencana belajar secara tatap muka mungkin hanya menjadi wacana, namun hal itu tidak mengurangi semangat para guru dan siswa untuk tetap belajar menuntut ilmu.
Tak dapat dipungkiri kerinduan bertemu dengan teman – teman di sekolah, belajar bersama, bercanda, bercerita maupun bermain menjadi penawar agar tetap sehat dimasa ini berat memang tapi harus dilakukan. Berjalan seiring waktu semua orang mulai beradaptasi dengan hal baru yang menjadi kebiasaan baru diberbagai aspek kehidupan dan mulai mengerti serta memahami  menjalankan kehidupan di era new normal.Â
Di sini orang tua sudah bisa mengikuti aturan baru pelaksanaan PJJ bahkan wawasan mereka bertambah karena dipaksa menggunakan aplikasi belajar dengan baik, meskipun agak kesusahan di awal namun tidak menjadi masalah.
Prinsip pelaksanaan PJJ adalah memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai media atau sarana belajar bagi peserta didik. Kemungkinan adanya beragam perbedaan terhadap hasil belajar sangat mungkin terjadi, sehingga dalam penugasan harus disesuaikan dengan minat, situasi dan kondisi sekitar serta bervariasi.
Hal – hal yang bisa saya lakukan sebagai guru ketika kembali belajar cecara daring setelah melakukan assesmen pembelajaran diantaranya :
1.Membuat portofolio mingguan.
Hasil belajar peserta didik dalam bentuk dua dimensi yang ditulis atau digambar pada sebuah buku tulis yang tersusun rapi sesuai indikator pencapaian peserta didik lalu dikumpulkan setiap akhir subtema atau setiap minggu.
2.Membuat quiz harian secara lebih optimal dan bervariasi.
Melakukan evaluasi secara daring harian melalui quiz dengan soal yang lebih bervariasi sebagai umpan balik siswa.
3.Membuat program kamis menulis.
Setiap hari kamis berlatih menulis mulai dari menuli pendapat, refleksi ataupun bercerita secara berkesinambungan yang ditulis pada buku tulis dan akan dikumpulkan pada saat pembelajaran tema berakhir.
4.Membuat proyek bulanan.
Merancang sebuah proyek sesuai tema yang telah ditentukan dengan berbasis produk.
5.Sharing dan diskusi on line melalui aplikasi What’s App.
Sharing yang dilakukan secara kelompok kecil yang terdiri dari 8 orang agar lebih kondusif dan terarah.
Tentunya strategi yang saya lakukan akan jauh berbeda dengan sekolah atau daerah lainnya karena berlaku situasional, teknik di atas akan dilakukan pada semester dua mendatang setelah berkoordinasi dengan orang tua siswa sebelumnya dan berharap dapat berjalan sesuai harapan.
