Mohon tunggu...
Kholil Rokhman
Kholil Rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - IG di kholil.kutipan

Manata hati merawat diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cerita para Penjual Pelicin

28 Februari 2020   05:05 Diperbarui: 28 Februari 2020   05:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu yang benar saja Pur kalau bicara. Itu semua fitnah,"kata Pak Kasmo keras sekali. Sembari berdiri dia mengambil cangkir yang terisa kopinya. Dia muntahkan kopi itu ke mukaku. Dia berlalu pergi tanpa pamit.

Aku tak mau ambil pusing. Aku nilai itu hiburan saja. Toh besok Pak Kasmo pasti ke rumahku lagi. Sebab, mau main ke rumah siapa lagi? Para tetangga sudah jengah dengannya karena kebiasaannya dulu meminta uang pelicin untuk segala urusan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun