Mohon tunggu...
M. Kholilur Rohman
M. Kholilur Rohman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pegiat literasi yang berasal dari Kota Sumenep sekaligus Murabbi Ma'had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semuanya Gara-gara Orang Dalam

8 Agustus 2024   07:30 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari berlalu dari rapat evaluasi bulanan. Dan Irfan, kini perlahan-lahan mencoba memperbaiki gaya mengajarnya sebagaimana dosen-dosen senior lainnya yang berhasil menaklukkan ruang perkuliahan. Tapi sayang, hal itu rupanya tak semudah yang dibayangkan. Irfan masih kewalahan beradaptasi dengan kehidupan dosen yang sesungguhnya.

"Maaf saja, Fan, menurut saya, kamu itu memang belum siap menjadi dosen. Hanya saja, karena pamanmu memiliki pengaruh di sini, dan agar kamu tidak menjadi pengangguran setelah menamatkan kuliah S2, kamu terpaksa diajak dan direkrut untuk menjadi tenaga pengajar di sini," ucap Danial pada suatu kesempatan.

Irfan hanya terdiam. Entah apa yang ada dalam pikirannya waktu itu.

"Secara jujur, lembaga pendidikan itu, termasuk perusahaan yang lainnya membutuhkan kompetensi yang mumpuni untuk menjalani beragam tugas di dalamnya. Bagaimana mau maju jika SDM yang diterima berdasarkan kekeluargaan, bukan berdasarkan kemampuan? Saya rasa kamu pasti paham ini," jelas Danial.

Waktu itu, Irfan dan Danial yang terjebak dalam forum ngopi di kantin kampus, di sore hari, saat hujan sedang deras-derasnya. Dan di momen itu, suasana berhasil membuat keduanya membuka mulut secara jujur. Ya, kegelisahan yang dialami Irfan tentang keadaan dirinya yang merasa tak mampu menjadi dosen ideal, dan kegelisahan Danial tentang pengembangan pendidikan yang tak kunjung terwujud, membawa keduanya pada refleksi yang panjang. Entah apakah ini hanya sekadar disadari selama hujan berlangsung atau akan naik ke tataran yang lebih tinggi.

"Kamu benar, Nil. Tapi di sini kita hanya sebatas berbicara, yang menentukan tetaplah pimpinan," ujar Irfan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun