Mohon tunggu...
Kholikul Hairi Darojat S.E
Kholikul Hairi Darojat S.E Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pejuang adalah pemikir

"Jangan berasumsi diam itu lemah, lantang itu kuat. Karna badai paling dahsyat lahir dari laut yang paling tenang."

Selanjutnya

Tutup

Politik

25 Tahun Reformasi, Apakah Amanah Penderitaan Rakyat Sudah Terwujud?

18 Mei 2023   15:19 Diperbarui: 18 Mei 2023   20:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image kabarkampus.com

Isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia yang ketiga yaitu otonomi daerah seluas-luasnya. Pada masa orde baru atau kepemimpinan Soeharto, pembangunan serta pengembangan daerah hanya terpusat di satu titik yaitu pulau jawa sehingga perkembangan-perkembangan di daerah lain tidak merata.

4. Hapus Dwifungsi ABRI

Isi reformasi 1998 di Indonesia yang keempat yaitu hapus dwifungsi ABRI (angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Hal ini dilakukan karena sebelum masa kepemimpinan Soeharto sebagai presiden Indonesia, sebelumnya ia menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). 

5. Hapus korupsi, kolusi dan nepotisme.

Isi tuntutan reformasi 1998 di Indonesia yang kelima adalah hapus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Hal ini dikarenakan pada masa kepemimpinan Soeharto sebagai presiden Indonesia, praktik KKN sangat sering terjadi di tengah jabatan pemerintahan Indonesia. 

6. Tegakkan Supremasi Hukum

Isi tuntutan reformasi 1998 yang terakhir yaitu tegakan supremasi hukum. Pada masa orde baru, hukum hanya tajam untuk masyarakat bawah, sedangkan para petinggi negara kebal dari hukum.
Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat karena para pejabat dapat berprilaku seenaknya sesuai dengan keinginan sendiri.

Itulah sebabnya para mahasiswa berdemo meminta tuntutan agar pemerintah menegakan supremasi hukum dengan tujuan penegakan hukum pada tingkat tertinggi sehingga dapat diterapkan secara lebih tegas tak memandang siapapun termasuk para elite negara.

Nah itu lah isi Reformasi 25 tahun silam yang menjadi tuntutan -tuntutan agar terciptanya kesejahteraan dan keadilan untuk rakyat.

Lahirnya tuntutan tersebut tidak bisa kita jadikan suatu momentum atau ceremony saja, karna lahirnya tuntutan itu lahir dari amanah penderitaan rakyat, artinya secara umum kita harus awasi dan selalu kontrol dan tegakan tuntutan itu sejalan nya waktu harus terwujud, secepatnya. 

Untuk pelaku Reformasi ini menjadi beban moral yang harus di tegakan harus di tindak lanjuti dengan serius bahwa amanah ini dari rakyat, secara ukuran tahun bagi kaula muda yang skrng berusia 25 tahun atau kelahiran 98 Reformasi dan tuntutan nya lahir bersamaan dengan diri nya, bahwa sejalan dan itu, saat ini kita tidak hanya menjadi penonton belaka, kita harus ikut andil mengontrol dan mengawal agar cita cita Reformasi terwujud dengan cepat. Para pelaku yang skrng menduduki jabatan kenegaraan harus kembali kepada poros pergerakan dan cita cita Reformasi, jangan terlena dengan dinamika yang ada sehingga itu hanya menambah penderitaan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun