Guru honorer, yang sering kali menerima gaji di bawah standar, tidak dapat sepenuhnya merasakan manfaat dari kebijakan ini. Mereka yang belum bersertifikasi bahkan tidak mendapatkan tambahan sama sekali. Oleh karena itu, kenaikan gaji pokok lebih relevan untuk menciptakan dampak positif yang merata. Â Selain itu, peningkatan gaji pokok memiliki dampak jangka panjang terhadap motivasi kerja guru. Ketika kesejahteraan mereka terjamin, mereka dapat lebih fokus pada tugas utamanya: mendidik dan membentuk generasi penerus bangsa.Â
Ambiguitas dalam pengumuman Presiden Prabowo tentang kenaikan kesejahteraan guru telah membuka diskusi penting mengenai nasib tenaga pendidik di Indonesia. Ketidakjelasan komunikasi kebijakan menyoroti kebutuhan akan transparansi dan penyampaian informasi yang jelas.
Kenaikan tunjangan sertifikasi memang langkah positif, tetapi masih belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan mayoritas guru, terutama guru honorer. Pemerintah harus mengambil langkah komprehensif, termasuk memperbaiki sistem penggajian, meningkatkan gaji pokok, dan memperluas akses sertifikasi. Â Hanya dengan pendekatan yang adil dan merata, kesejahteraan guru dapat terjamin, dan kualitas pendidikan nasional pun akan meningkat. Kejelasan dan tanggung jawab dalam implementasi kebijakan menjadi kunci agar kebijakan ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga membawa perubahan nyata.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H