makan gratis" atau 'cuma-Cuma' (dalam KBBI, padanan kata 'gratis' adalah 'cuma-cuma' alias tidak dipungut bayaran).Â
Pada debat Pilpres 2024 yang kelima di Jakarta Convention Center, Prabowo Subianto, menjawab hampir semua persoalan, baik tanggapan maupun kritik yang dialamatkan kepadanya, ujunung-ujungnya pada program pemberian "Ketika Prabowo menanggapi kritik Ganjar Pranowo yang menyoal penanganan Kesehatan misalnya, Â jawaban Prabowo adalah dengan pemberian program makan gratis. Begitu pula ketika kritik tentang penanganan stunting Prabowo menjawabnya dengan program makan gratis. Menurut catatan media, frasa "makan gratis" diulang oleh Prabowo sebanyak 8 kali selama debat pamungkasnya tersebut.
Walhasil, bagi Prabowo, program makan gratis dianggap sebagai solusi untuk segala macam masalah yang dihadapi oleh Masyarakat Indonesia hari ini. Apapun masalahnya, ujung-ujungnya dikembalikan pada program makan gratis. Padahal topik yang diusung pada debat kelima tersebut mencakup masalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, dan inklusi
Program makan gratis memang merupakan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran. Menurut keduanya, program mulia tersebut bertujuan untuk memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.Â
Oleh karenanya, jika keduanya memimpin Indonesia mereka berencana memberikan makan gratis dalam bentuk makan siang bagi anak-anak sekolah dan pesantren. Selain itu, mereka juga akan menyediakan susu gratis, serta memberikan bantuan gizi khusus untuk anak-anak balita dan ibu hamil.
Target ambisius untuk program makan gratis ini konon akan menyasar lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan pencapaian target penerima mencapai 100 persen pada tahun 2029.Â
Adapun anggaran yang diperlukan untuk merealisasikan program tersebut diperkirakan mencapai Rp 450 triliun. Dengan target dan anggaran yang begitu besar, jika terlaksana dengan baik program tersebut mereka sesumbar, akan  memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Â
Iming-iming program makan gratis dianggap oleh sebagian pihak seperti pribahasa "menepuk air di dulang". Program ini sejatinya merupakan pengakuan dari Prabowo atas kegagalan pemerintahan Jokowi selama dua periode yang akan diadopsinya jika terpilih sebagai pemenang, terutama dalam menangani berbagai persoalan kesehatan yang telah ada selama ini.Â
Misalnya kegagalan dalam mengatasi gizi buruk dan tingginya angka stunting anak-anak di Indonesia. Dengan perkataan lain, program makan gratis ala Prabowo-Gibran sesungguhnya sekadar upaya untuk menutupi kelemahan pemerintahan sebelumnya, tanpa memberikan solusi yang substansial terhadap masalah-masalah yang ada.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengkritik rencana program makan gratis Prabowo-Gibran yang diestimasi akan menghabiskan anggaran negara sebesar 400 triliun setiap tahunnya.Â
Beberapa kritik yang dia sampaikan terkait janji tersebut. Antara lain dia meragukan apakah program makan gratis ini bisa mencapai gizi seimbang dalam satu tahun, dan juga mempertanyakan keberlanjutan program tersebut. Â Selain itu Faisal mencatat masalah anggaran sebesar 400 triliun untuk melaksanakan program tersebut sangat besar jika dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).