Menargetkan gaji minimal Rp10 juta per bulan merupakan komitmen yang kuat, tetapi perlu dipertimbangkan keberlanjutan dan dampaknya terhadap APBN.
Fokus pada pendidikan berkualitas dan merata adalah tujuan yang sangat diinginkan, tetapi bagaimana program ini dapat diimplementasikan tanpa mengorbankan aspek keuangan? Penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen adalah langkah positif yang dapat meningkatkan efisiensi dan keadilan.
Ganjar-Mahfud MD menjanjikan gaji guru yang kompetitif, tetapi tantangannya terletak pada pembiayaan dan strategi untuk menjaga keseimbangan anggaran. terkait dengan keberlanjutan kebijakan tersebut dan dampaknya terhadap anggaran negara.Â
Mungkinkah APBN kita, yang setiap tahun kondisinya terseok-seok karena sebagian harus dibayarkan untuk cicilan utang luar negeri yang telah dibuat oleh rezim-rezim sebelumnya, mampu meng-cover program-program mereka tersebut?
Refleksi
Kesejahteraan guru dan dosen serta tenaga pendidik sesungguhnya bukan hanya soal angka gaji, tetapi juga perlindungan, peningkatan kompetensi, dan pengembangan karier yang berkelanjutan.Â
Oleh karena itu dalam menyongsong masa depan pendidikan Indonesia, capres-cawapres diharapkan untuk menyusun rencana aksi yang komprehensif dan dapat dijalankan demi mencapai visi-misi mereka untuk menyejahterakan guru dan mendukung perkembangan pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Sebagai pemilih cerdas, penting bagi kita untuk memahami dan mengevaluasi sejauh mana realitas dan kemungkinan terwujudnya visi-misi para capres-cawapres dalam meningkatkan kesejahteraan guru, dosen dan Tendik.Â
Dengan demikian penting untuk mengkaji lebih dalam apakah solusi yang ditawarkan oleh para calon capres-cawapres tersebut akan dapat dilaksanakan alias realistis, atau hanya sekedar janji-janji muluk asesoris retorika politik ketiganya belaka.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H