Konsep Kesejahteraan Guru Pasangan Prabowo-Gibran
Pasangan Prabowo-Gibran menawarkan visi "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045" dengan fokus pada kenaikan gaji dan peningkatan kualitas pendidikan. Mereka berjanji untuk meningkatkan gaji ASN, termasuk guru, dosen, dan tenaga kesehatan.
Prabowo-Gibran juga menjanjikan berbagai program, seperti mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul, peningkatan literasi, dan peningkatan kualitas sekolah kejuruan.
Pasangan Prabowo-Gibran juga menawarkan visi yang ambisius terkait kesejahteraan guru dan dosen. Namun, seberapa realistis implementasinya?
Misalnya, Prabowo-Gibran menjanjikan kenaikan gaji ASN dan pengenalan upah minimum untuk berbagai kategori guru. Pengalaman dari negara lain menunjukkan bahwa implementasi upah minimum bisa menjadi tantangan logistik dan finansial.
Begitu pula Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan dana Riset. Harus diakui melanjutkan program KIP yang telah dirintis oleh Jokowi dan meningkatkan dana riset di PT adalah langkah positif yang dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Namun, modus, pengawasan dan akuntabilitas diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.
Komitmen Prabowo-Gibran terhadap kesejahteraan guru dan dosen tampak kuat, tetapi pertanyaan muncul terkait dengan keberlanjutan dan keberlanjutan pembiayaan program-program besar yang mereka rencanakan.Â
Semua program tersebut akan selalu bergayut dengan besaran pendanaan untuk mengongkosinya. Jika ujung-ujung sumbernya dikembalikan pada APBN tentu akan menjadi pertanyaan besar realisasinya.
Konsep Kesejahteraan Guru Pasangan Ganjar Mahfud
Pasangan Ganjar-Mahfud MD menempatkan pendidikan berkualitas sebagai prioritas utama, dengan penekanan khusus pada kesejahteraan guru dan dosen.
Mereka menargetkan gaji guru minimal Rp10 juta per bulan, termasuk guru honorer. Ganjar-Mahfud MD juga menekankan penyempurnaan sertifikasi guru dan dosen secara lebih sederhana.