Mohon tunggu...
Khoirur Rozi
Khoirur Rozi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Lepas

Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kendaraan Listrik Tak Bisa Jadi Solusi Tunggal Atasi Polusi Udara

10 September 2023   05:32 Diperbarui: 10 September 2023   05:42 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah salah satu negara yang menghadapi masalah serius terkait polusi udara. Dalam beberapa waktu terakhir, isu ini telah menjadi perhatian utama, khususnya di wilayah Jabodetabek.

Tingginya tingkat polusi udara telah berdampak negatif pada kesehatan penduduk, lingkungan, dan iklim. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, banyak pihak telah mengusulkan kendaraan listrik sebagai solusi yang berpotensi mengurangi emisi gas buang dari kendaraan konvensional.

Namun, apakah kendaraan listrik benar-benar menjadi solusi sempurna untuk mengatasi polusi udara di Indonesia?

Kendaraan listrik dikenal sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil karena mereka tidak menghasilkan emisi gas buang langsung.

Mesin listrik dalam kendaraan ini menggunakan energi dari baterai untuk menggerakkan roda, yang berarti mereka tidak menghasilkan emisi langsung ke atmosfer.

Ini adalah langkah positif dalam upaya mengurangi polusi udara di negara yang menghadapi masalah serius terkait kualitas udara seperti Indonesia. Namun, untuk memahami apakah kendaraan listrik benar-benar menjadi solusi, kita perlu melihat lebih dalam.

Kendaraan listrik benar-benar bersifat bebas emisi ketika digunakan, tetapi penting untuk mempertimbangkan sumber energi yang digunakan untuk menghasilkan listrik yang mengisi baterai kendaraan tersebut.

Di Indonesia, sebagian besar energi listrik dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Meskipun beberapa langkah telah diambil untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih seperti energi panas bumi dan energi terbarukan lainnya, perubahan ini memerlukan waktu dan investasi yang besar.

Oleh karena itu, jika sumber energi utama untuk mengisi baterai kendaraan listrik masih berasal dari pembangkit batu bara, dampak lingkungan dari kendaraan listrik menjadi kurang jelas.

Selain itu, kendaraan listrik memiliki tantangan tersendiri dalam hal produksi dan pemusatan sumber daya. Pembuatan baterai untuk kendaraan listrik memerlukan tambang litium, kobalt, dan berbagai logam lainnya, yang seringkali memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun