Rizal menambahkan, tak jarang pula selama beberapa hari tidak ada sama sekali pesanan masuk, meskipun Rizal tetap konsisten untuk meng-upload dagangannya. "Ya, kalau ada pembeli syukur, kalau ga ada ya syukur. Toh, sejak awal mulai jualan untuk mengisi waktu luang, jadi gaada target tertentu yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Di sisi lain, saya juga reseller, jadi tanpa modal, kalau gaada yang beli ya saya ga rugi," lengkapnya.
Sudah lebih dari setahun berjualan, tak jarang Rizal menemui kesulitan dan tantangan dalam berjualan frozen food. Ia menceritakan, sering menemui pembeli yang banyak tanya ini dan itu, akhir-akhirnya ga jadi beli. Kemudian, pembeli yang jaraknya terlalu jauh dan hanya beli sedikit, tetapi mengeluhkan adanya ongkos kirim. "Kalau saya menanggapi pembeli yang bermacam-macam kaya gitu sudah biasa, saya anggap sebagai proses saja. Ada yang mau beli saja, saya sudah bersyukur, rezeki itu ..." lengkapnya.
Rizal pun berharap kedepannya bisa terus menjelankan usaha frozen food. Dengan menjalani bisnis ini, sedikit banyak ia bisa mendapatkan tambahan uang jajan. Selain itu, Rizal juga berkeinginan untuk dapat memiliki tokonya sendiri, dengan membeli freezer dan selalu ready stock.Â
Ia pun juga berharap dapat mengembangkan bisnis-bisnis lainnya, tidak hanya terpaku dan puas dengan frozen food yang sekarang sedang ia geluti. Ia berkeinginan untuk dapat membuka lapangan kerja untuk orang banyak dan dapat menjadi pengusaha yang sukses.
Rizal menuturkan sebagai anak muda haruslah berani untuk mencoba berbagai hal yang didasari dengan penuh pertimbangan. Tidak ada salahnya untuk mencoba, jikalau gagal, masih ada waktu yang panjang untuk mencobanya lagi dan lagi. Yang penting adalah konsisten dan jangan pernah mundur sekalipun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H