Takdir bagaikan roda berputar. Kadang kita ada di atas, dan sebaliknya, kadang kita ada di bawah. Rasa mencintai takdir yang ada dalam diri tidak akan menimbulkan perasaan bahwa takdir yang sedang dijalani "buruk" atau "baik." Perasan mencintai takdir akan menjadi energi yang bisa mengubah kesulitan menjadi sebuah semangat untuk bangkit. Maka, bertahanlah. Semua pasti akan berlalu. Tidak ada sebuah ujian yang melebihi kapasitas dari seseorang. Kita harus yakin dan menanamkan dalam diri bahwa ujian atau cobaan seberat apa pun pasti akan bisa melewatinya.
Maka dari itu, marilah kita mencintai takdir yang terjadi di seluruh kehidupan kita, takdir pahit sekali pun, tanpa harus merasa terpencil dan terasing. Sebab, kita harus meyakini bahwa  setiap kejadian yang ada di dalam kehidupan sesungguhnya sangat bermakna, jika dijalani sepenuh hati dan penuh dengan syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H