Bagi yang ingin memotret Merapi, tetapi juga ingin mendapatkan refleksi dari air Embung Kaliaji, Donokerto, Turi, Sleman bisa menjadi pilihan. Embung/waduk yang terpampang luas, dengan air yang tenang, dan latar Merapi sungguh menjadi pemandangan yang epik.
Anda wajib membawa tripod, lensa tele dengan zoom/focal leght minimal 100mm untuk mengabadikan momen lava pijar. Setting kamera ke mode manual, shutterspeed 30", atur f menjadi paling kecil angkanya, dan sesuaikan iso dengan kebutuhan. Memang sangat kesulitan di awal untuk menentukan posisi yang pas, disebabkan gelapnya malam dan minimnya cahaya, kita dituntut untuk "mengira-ira" bidikan sudah pas atau belum.
Perlu kejelian dan kesabarn dalam memotret di malam hari yang minim, bahkan tanpa cahaya. Mulai dari menata set-up kamera yang ditopang tripod, mengecek pencahayaan sudah dirasa "pas" atau belum, kemudian yang terkahir dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi adalah mengecek fokus. Setelah semua dirasa selesai, coba satu atu dua kali ambil gambar terlebih dahulu dan jika masih dirasa kurang, ulang dan ulang terus sampai mendapatkan set-up yang dirasa pas. Setelah semua selesai, tinggal menunggu momen lava pijar turun dan akan mendapatkan hasil yang sangat epik.
Selain peralatan kamera yang telah disebutkan di atas, Anda juga memerlukan perbekalan sebagai penunjang aktivitas saat memoret lava pijar. Menunggu lava keluar di dinginnya malam, tentu akan lebih nikmat jika ditemani secangkir kopi hangat dan satu atau dua makanan ringan.
Anda pun juga perlu membawa jaket tebal, jaket dengan isi polar kalau punya, penutup telinga/kupluk, senter kepala, dan bersepatu dengan kaos kaki. Semua itu perlu dibawa saat Anda memotret karena kebutuhan diri, kesehatan, dan kenyamanan harus menjadi prioritas mengalahkan apa pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H