Mohon tunggu...
Khoiru Roja Insani
Khoiru Roja Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berusaha produktif dalam keterbatasan

Pemuda asal Yogyakarta yang gemar ke sana-ke mari. Ajak saja pergi, pasti langsung tancap gas! Senang berdiskusi mengenai berbagai hal, senang bepergian, dan senang mengabadikan momen melalui kamera untuk diunggah di akun instagram. Ajak saja nongkrong atau bermain, pasti bisa mengenal lebih dekat lagi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

"Wisata" Lava Pijar Merapi

6 Maret 2021   18:03 Diperbarui: 6 Maret 2021   18:19 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Embung Kaliaji (instagram.com/mas_saptanugraha)

Bagi yang ingin memotret Merapi, tetapi juga ingin mendapatkan refleksi dari air Embung Kaliaji, Donokerto, Turi, Sleman bisa menjadi pilihan. Embung/waduk yang terpampang luas, dengan air yang tenang, dan latar Merapi sungguh menjadi pemandangan yang epik.

Embung Kaliaji (instagram.com/mas_saptanugraha)
Embung Kaliaji (instagram.com/mas_saptanugraha)
Namun, perlu diingat "wisata" lava pijar Merapi adalah sebuah tandad mara bahaya dari Gunung Merapi dan perlu diwaspadai. Memerlukan stamina prima dan nyali yang tinggi jika ingin memotret lava pijar Merapi. Hawa dingin yang menusuk tulang pasti akan didapatkan dan Anda perlu mempersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut. Ditambah lagi, pemandangan lava pijar yang datang secara tiba-tiba harus siap sedia untuk diabadikan ke dalam kamera.

Anda wajib membawa tripod, lensa tele dengan zoom/focal leght minimal 100mm untuk mengabadikan momen lava pijar. Setting kamera ke mode manual, shutterspeed 30", atur f menjadi paling kecil angkanya, dan sesuaikan iso dengan kebutuhan. Memang sangat kesulitan di awal untuk menentukan posisi yang pas, disebabkan gelapnya malam dan minimnya cahaya, kita dituntut untuk "mengira-ira" bidikan sudah pas atau belum.

Perlu kejelian dan kesabarn dalam memotret di malam hari yang minim, bahkan tanpa cahaya. Mulai dari menata set-up kamera yang ditopang tripod, mengecek pencahayaan sudah dirasa "pas" atau belum, kemudian yang terkahir dan memerlukan kesabaran tingkat tinggi adalah mengecek fokus. Setelah semua dirasa selesai, coba satu atu dua kali ambil gambar terlebih dahulu dan jika masih dirasa kurang, ulang dan ulang terus sampai mendapatkan set-up yang dirasa pas. Setelah semua selesai, tinggal menunggu momen lava pijar turun dan akan mendapatkan hasil yang sangat epik.

Selain peralatan kamera yang telah disebutkan di atas, Anda juga memerlukan perbekalan sebagai penunjang aktivitas saat memoret lava pijar. Menunggu lava keluar di dinginnya malam, tentu akan lebih nikmat jika ditemani secangkir kopi hangat dan satu atau dua makanan ringan.

Anda pun juga perlu membawa jaket tebal, jaket dengan isi polar kalau punya, penutup telinga/kupluk, senter kepala, dan bersepatu dengan kaos kaki. Semua itu perlu dibawa saat Anda memotret karena kebutuhan diri, kesehatan, dan kenyamanan harus menjadi prioritas mengalahkan apa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun