Mohon tunggu...
Khoirunnisa
Khoirunnisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rezeki Halal dan Barokah Itu Pilihan

25 Februari 2018   06:32 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:27 6149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber rezeki memang sangat luas dalam pengartian setiap orang,rezeki itu tidak bisa terpungkiri disetiap benua sehingga terdapat rizki yang dapat dikais atau diraih oleh setiap orang tersebut.Yang jadi permasalahan dikalangan masyarakat adalah mereka lebih memilih menunggu rizki itu datang sendiri tanpa harus menjemputnya,bahkan mereka lebih memilih kepentingan pribadi mereka ketimbang menjemput rezeki yang sudah ada didepan mata.dan mereka lebih mencari cara yang cepat ketimbang cara yang bersusah susah dalam mencapainya.

Seorang muslim harus tetap sadar,bahwa kehidupan dunia hanya sementara,sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sesungguhnya,kehidupan dunia adalah tempat tinggal sementara yang kita lewati sebelum sampai pada kehidupan yang kekal abadi.Oleh karena itu ,ketika mencari rezeki maka carilah dengan secukupnya,karena kehidupan dunia  sangat melanakan bagi siapapun yang belum memiliki kebeningan dan kesucian hati.

Seorang yang dangkal  dan hanya melihat pada kebahagiaan sementara,akan memandang bahwa dunia menyediakan hal-hal yang dapat membelokkan tujuan manusia sehingga mereka terlena dan terjebak dalam kemaksiatan.Sehingga banyak kasus yang tidak bisa menjadikan harta sebagai ladang amal shaleh.

Dalam hadist etika mencari harta karya HR.IBNU MAJJAH Rosulullah SAW Bersabda:

- - ( )[1

Artinya:Dari jabir bin Abdullah r.a.berkata,Rosulullah saw bersabda,"Wahai manusia,Bertaqwalah kepada Allah swt dan berbuatlah baik dalam mencari harta karena sesungguhnya jiwa manusia ]tidak akan puas atau mati hingga terpenuhi rizkinya walaupun ia telah mampu mengendalikannya(mengekangnya),maka bertaqwalah kepada Allah swt dan berbuat baiklah mencari harta,ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram(HR Ibnu majjah).

Dari hadist diatas diterangkan bahwasannya islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjemput rezeki dengan keunggulan yang meraka miliki.Dan kebaikan yang harus diperhatikan itu ada 2 yaitu:

Cara mencari rezeki tersebut dengan cara yang baik.seperti pada firman Allah yang artinya"Hai orang-orang yang beriman,makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian"(QS A-baqoroh (2).127).

Dan dalam hadist yang kedua Rosululloh bersabda :

{ :

Artinya:Rifa'ah bin Rafi' RA,Sesungguhnya Nabi SAW ditanya:apa pekerjaan yang paling utama atau baik?Rosul menjawab,"Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya dan setiap jual-beli yang baik(HR al-Bazar dan dibenarkan al-hakim).

Untuk mendapatkan rizki yang baik .Proses yang dilakukan harus dengan cara yang baik pula.Islam melarang mencari rezeki dengan cara yang dzalim(Al-Baqoroh{2}279),judi(Al-Maidah{5}90).

Dan perlu kita ingat bahwa keindahan harta yang kita cari di dunia dengan kerja keras tersebut, seringkali justru kita gunakan untuk berfoya-foya(menghamburkan harta), membelanjakan harta untuk bermaksiat kepada Alloh, dan  bahkan membuat kita meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim. Tentu ini sangat bertentangan dengan kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk bersyukur sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang artinya : "Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur." (QS. Al-A'raf:10)

Dan ada beberapa adab dalam menjemput rezeki yang halal dan barokah sebagai erikut:

*Bekerja dengan ikhlas karena Allah swt

*bersumgguh-sungguh dan tekun dalam bekerja

*Jujur,adil,dan amanah.

*Menjaga etika sebagai seorang muslim.

*Tidak melanggar syariat islam

*Menghindari syubhat.

Tidak selayaknya jika kita menumpuk-numpuk harta hanya untuk kepentingan diri sendiri dan membuat kita lupa segala hal

Sesungguhnya perbuatan tersebut tidak ada bedanya dengan yang dilakukan manusia kufur nan serakah

Sebagai seorang muslim harus menghindari msifat-sifat buruk dalam mencari rezeki yang halal dan barokah diantaranya:

Hasad(Dengki)

Saling Bermusuhan

Berprasangka Buruk

Sombong

Namimah (Mengadu domba)

Berbuat curang.

Salah satu fenomena yang sering terlalaikan dalam etika mencari harta ialah sebuah Riba. Riba adalah memakan harta orang lain tanpa jerih payah sendiri dan akan berdampak adanya sebuah resiko (harta yang dimiliki bukan imbalan hasil kerja sendiri), mengorbankan orang-orang miskin dalam mengabaikan aspek perikemanusiaan demi penghasilan materi di dunia. Bahwa semua ulama dan imam-imam muslim lainnya sampai orang-orang yahudi mengharamkan adanya riba'.

Oleh sebab itu, mengapa islam mengajarkan pentingnya mencari rezeki yang halal dan barokah?karena, setiap apa yang masuk kedalam tubuh manusia akan memengaruhi.Bik secara fisik,emosional,psikologis atau spiritual.

Rezeki yang halal akan membuat jiwa terasa tenang. Hidup lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar. Selain itu, Rezeki yang halal adalah syarat terkabulnya do'a kepada Allah swt.

Islam tidak membatasi umatnya mencari harta,akan tetapi islam menganjurkan setelah mendapatkan harta yang berlimpah,kita jangan diperbudak oleh harta tersebut.Dengan begitu,hidup kita akan berkah karena tidak mengesampingkan tujuan kita diciptakan kemuka bumi..Harta yang kita miliki harus bisa membahagiakan diri sendiri,keluarga,tetangga,dan lingkungan sekitar.Carilah kebahagiaan yang abadi dengan cara memanfaatkan harta  kita untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.

Oleh sebab itu, saatnya kita kembalikan semua kepada keadilan dalam mencari rezeki yang halal dan barokah dan kembali meneguhkan jati diri bangsa.Semua kembali kepada dengan cara mencari rezeki yang halal dan barokah.semoga Allah menjauhkan kita dari perkara yang haram dalam mencari rezeki.amiiiin.......

Apabila saya ada penulisan yang kurang benar dan kurang lengkap mohon maaf yang sebesar-besarnya.hanya itu yang bisa saya tulis dalam artikel ini.saya ucapkan terima kasih kepada anda yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel saya.Semoga artikel ini bermanfaat buat anda.AMIIIINN.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun