Mohon tunggu...
Khoirunnisa
Khoirunnisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rezeki Halal dan Barokah Itu Pilihan

25 Februari 2018   06:32 Diperbarui: 25 Februari 2018   08:27 6149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang muslim harus menghindari msifat-sifat buruk dalam mencari rezeki yang halal dan barokah diantaranya:

Hasad(Dengki)

Saling Bermusuhan

Berprasangka Buruk

Sombong

Namimah (Mengadu domba)

Berbuat curang.

Salah satu fenomena yang sering terlalaikan dalam etika mencari harta ialah sebuah Riba. Riba adalah memakan harta orang lain tanpa jerih payah sendiri dan akan berdampak adanya sebuah resiko (harta yang dimiliki bukan imbalan hasil kerja sendiri), mengorbankan orang-orang miskin dalam mengabaikan aspek perikemanusiaan demi penghasilan materi di dunia. Bahwa semua ulama dan imam-imam muslim lainnya sampai orang-orang yahudi mengharamkan adanya riba'.

Oleh sebab itu, mengapa islam mengajarkan pentingnya mencari rezeki yang halal dan barokah?karena, setiap apa yang masuk kedalam tubuh manusia akan memengaruhi.Bik secara fisik,emosional,psikologis atau spiritual.

Rezeki yang halal akan membuat jiwa terasa tenang. Hidup lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar. Selain itu, Rezeki yang halal adalah syarat terkabulnya do'a kepada Allah swt.

Islam tidak membatasi umatnya mencari harta,akan tetapi islam menganjurkan setelah mendapatkan harta yang berlimpah,kita jangan diperbudak oleh harta tersebut.Dengan begitu,hidup kita akan berkah karena tidak mengesampingkan tujuan kita diciptakan kemuka bumi..Harta yang kita miliki harus bisa membahagiakan diri sendiri,keluarga,tetangga,dan lingkungan sekitar.Carilah kebahagiaan yang abadi dengan cara memanfaatkan harta  kita untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun