Mohon tunggu...
Khoirun nisa
Khoirun nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tragedi Poso dan Tragedi Rakhine myanmar

4 November 2024   08:49 Diperbarui: 4 November 2024   09:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok 2

1.Inas sandrina 230103110101
2. Azmil Futikhatur Rizkiyah 230203110108
3. Tamara Aldiva Rochayati 230103110115
4. Fajar Maulidi 230103110117
5.Siti khoirun nisa' 230103110123
6.  Faradisa Zahara 230103110132

Kerusuhan negara bagian Rakhine 2012 adalah serangkaian konflik yang meletus antara orang Buddha Rakhine melawan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine utara, Myanmar, walaupun pada bulan Oktober Muslim dari segala etnis mulai menjadi sasaran. Tidak hanya di Rahkine sja tapi di indonesia juga. Kerusuhan Poso atau konflik komunal Poso, adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Indonesia. Peristiwa ini awalnya bermula dari bentrokan kecil antarkelompok pemuda sebelum berkembang menjadi kerusuhan bernuansa agama. 

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerusuhan_Rakhine_2012 

Terdapat persamaan dan perbedaan diantara kedua konflik tersebut:

Persamaan

Konflik bernuansa agama: Kedua peristiwa ini memiliki nuansa agama yang kuat. Di Poso, konflik dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik antara penduduk asli Poso yang mayoritas Kristen dengan para pendatang Bugis yang memeluk Islam 

Sementara di Rakhine, konflik dipicu oleh diskriminasi dan penganiayaan terhadap komunitas Rohingya yang beragama Islam oleh kelompok Buddha mayoritas 

Kekerasan dan pelanggaran HAM: Kedua peristiwa ini ditandai oleh kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. 

Peran pemerintah: Kedua peristiwa ini menunjukkan peran pemerintah yang tidak efektif dalam mencegah dan menyelesaikan konflik.

Perbedaan
Skala dan durasi: Konflik di Poso memiliki skala yang lebih kecil dan durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan konflik di Rakhine. Konflik Poso berlangsung selama beberapa tahun, sedangkan konflik di Rakhine telah berlangsung selama beberapa dekade dan masih terus berlanjut hingga saat ini.
Latar belakang: Konflik di Poso dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik, sedangkan konflik di Rakhine dipicu oleh diskriminasi dan penganiayaan sistematis terhadap komunitas Rohingya.

Terdapat Dampak dari kejadian Poso diantaranya, Trauma Mendalam: Kekerasan yang terjadi selama konflik menyebabkan trauma psikologis yang mendalam bagi masyarakat Poso, terutama bagi korban langsung dan saksi mata.
Kerusakan Infrastruktur: Konflik Poso mengakibatkan kerusakan yang parah pada infrastruktur fisik, seperti rumah tinggal, tempat ibadah, sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
Kerugian Ekonomi: Konflik menyebabkan terhentinya aktivitas ekonomi, seperti pertanian, perdagangan, dan pariwisata.
Perpecahan Sosial: Konflik memperdalam jurang perpecahan antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda agama dan latar belakang.
Perubahan Demografi: Banyak masyarakat Poso mengungsi ke daerah lain akibat konflik.
Diskriminasi dan Stigmatisasi: Korban konflik seringkali mengalami diskriminasi dan stigmatisasi

Banyak solusi dari kejadian poso diantaranya Solusi/kebijakan yang diterapkan untuk memperkuat nilai nilai multikulturalisme dalam segi pendidikan yaitu Integrasi pendidiikan multikultural dalam kurikulum indonesia,  Patihan Guru Berbasis Muktikulturalisme penguatan kompetensi guru, pembelajaran Konstektual Melalui Dialog Antarbudaya dan Agama, Penerapan Pendekatan Inklusif dalam kegiatan sekolah, penerapan kebijakan sekolah toleransi kebijakan anti diskriminasi, pengembangan modul atau bahan ajar muktikultural

Solusi pemerintah/masyarakat yaitu melakukan mediasi antara kedua belah pihak yang bertikai selain itu pemerintah juga melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan dalam konflik. Pemerintah juga berupaya untuk membangun kembali daerah yang terkena dampak 

Solusi kebijakan pemerintah/interaksi sosial yaitu penegakan hukum yang tegas dan adil, dialog antar agama dan budaya, lemulihan sosial, pendidikan multikultural, penguatan peran masyarakat

Saran dari kelompok 1: didalam konfliknya bisa ditambah keterangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun