Mohon tunggu...
Khoirun Nisa
Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa semester 3 yang baru memulai menulis di Kompasina! Selain menulis saya memiliki hobi menggambar dan menyanyi. Melalui tulisan saya, saya ingin memberi manfaat untuk para pembaca!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Puisi sebagai Media Pembelajaran Kosakata untuk Siswa Sekolah Dasar

2 Desember 2024   20:09 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi membacakan dongeng pada anak (Sumber Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph)

Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa tanda bunyi yang dihasilkan melalui ucapan manusia, berfungsi untuk menyampaikan atau menerima pesan, gagasan, dan informasi. Berbicara merupakan proses komunikasi menggunakan suara dari alat vokal manusia, di mana pesan disampaikan dari satu sumber ke sumber lainnya (Alvira, 2022). Dalam proses berbicara, kosakata menjadi unsur yang tidak terpisahkan. Kosakata adalah elemen penting dalam bahasa yang harus dikuasai, terutama oleh siswa sekolah dasar. Menurut Sodjito dalam Umi et al. (2020), kosakata meliputi semua kata dalam suatu bahasa, kekayaan kata yang dimiliki seseorang, serta kata-kata yang digunakan dalam bidang ilmu tertentu. Penguasaan kosakata sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Semakin banyak kosakata yang dikuasai siswa, semakin mudah bagi mereka menyusun kalimat dan berkomunikasi. Sebaliknya, semakin terbatas kosakata yang dimiliki, semakin sulit siswa dalam berbahasa.

Kosakata dalam bahasa Indonesia terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, perkembangannya ini berlangsung dengan cepat tanpa kita sadari. Untuk menyampaikan ide, baik secara lisan maupun tulisan, diperlukan penggunaan kata-kata yang tepat. Penguasaan kosakata mengacu pada kemampuan memahami dan menggunakan kata-kata yang ada dalam bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan (Emaslim, 2021). Penguasaan kosakata yang baik berdampak langsung pada kemampuan siswa dalam berkomunikasi. Menurut Amalputra (1994) dalam Umi et al. (2020), tingkat penguasaan kosakata dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pemula (sekitar 1.000 kata), menengah (sekitar 3.000 kata), lanjutan (sekitar 6.000 kata), dan tahap penyempurnaan dengan jumlah kosakata tak terbatas. Pengalaman dan situasi anak hanya bermakna jika anak mampu mengenal serta menjelaskan dengan kata-kata, sehingga membantu pembentukan ide yang dapat disampaikan kepada orang lain. Melalui bahasa, anak mampu memahami maksud pembicara.

Pembelajaran kosakata memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, sehingga pembelajaran bahasa perlu dilakukan dengan lebih serius dan terarah. Namun, banyak siswa masih menghadapi kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia, terutama dalam empat keterampilan berbahasa utama: menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kesulitan ini sering kali disebabkan oleh rendahnya penguasaan kosakata. Kondisi ini diperburuk oleh penggunaan model, strategi, dan teknik pembelajaran yang kurang efektif, di mana guru cenderung menggunakan metode ceramah yang berpusat pada pengajar. Mengingat bahwa penguasaan kosakata adalah dasar untuk memahami berbagai pengetahuan, guru perlu menerapkan media pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Salah satu cara untuk mempermudah siswa mempelajari kosakata adalah melalui karya sastra, seperti puisi.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan ekspresi dan perasaan penyair melalui penggunaan bahasa yang terstruktur, disertai dengan irama, rima, matra, susunan lirik, dan bait yang penuh makna. Dalam puisi, penyair menyampaikan pikiran dan perasaannya secara imajinatif dengan memanfaatkan kekuatan bahasa melalui struktur fisik dan batin. Penekanan puisi terletak pada bunyi, bentuk, dan maknanya, di mana makna yang mendalam menjadi tanda bahwa puisi tersebut berkualitas, yaitu dengan cara memadatkan berbagai unsur bahasa (Felta, 2020). Puisi merupakan alat yang efektif dalam pembelajaran kosakata karena beberapa alasan yang berkaitan dengan kreativitas, keterlibatan siswa, dan pengembangan bahasa. Berikut adalah penjelasan mengenai mengapa puisi dapat meningkatkan pembelajaran kosakata :

1. Meningkatkan kretivitas dan ekspresi

Menulis puisi memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka dengan cara yang unik. Melalui puisi, siswa dapat bereksperimen dengan berbagai kata dan frasa, yang membantu mereka memperluas kosakata mereka secara alami. Hal ini dapat melalui Metode pembelajaran yang melibatkan permainan kata, seperti 'sambung kata', terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi. Permainan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga merangsang kreativitas siswa dalam memilih dan menggunakan kosakata baru.

2. Peningkatan Pemahaman Kosakata

Teknik penggunaan kata kunci dalam pembelajaran puisi membantu siswa untuk memahami pilihan kata yang tepat. Dengan menentukan kata-kata yang mewakili ide-ide mereka, siswa dapat lebih mudah mengembangkan kosakata yang relevan dan sesuai konteks.

3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa

Pembelajaran puisi yang melibatkan interaksi aktif antara siswa dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik. Ketika siswa terlibat secara langsung dalam proses kreatif, mereka cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan menggunakan kosakata baru. Dengan menjadikan pembelajaran puisi sebagai pengalaman yang menyenangkan, siswa lebih mungkin untuk terlibat secara emosional. Hal ini dapat meningkatkan daya ingat mereka terhadap kosakata baru karena pengalaman positif terkait dengan pembelajaran.

Selain puisi yang merupakan alat efektif dalam pembelajaran kosakata, puisi juga memiliki banyak manfaat dalam pembelajaran kosakata, terkhususnya perserta didik pada jenjang sekolah dasar. Berikut ini adalah manfaat puisi dalam pembelajaran kosakata

1. Eksplorasi Kosakata Baru

Menulis puisi mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan menggunakan kosakata yang jarang dipakai. Proses ini melibatkan pencarian kata-kata yang tepat untuk menyampaikan makna yang diinginkan, sehingga siswa terpapar pada berbagai pilihan kata yang memperluas perbendaharaan kosakata mereka.

2. Penggunaan Bahasa Kiasan

Puisi sering kali menggunakan bahasa kiasan dan metafora, yang dapat membantu siswa memahami makna baru dari kombinasi kata. Hal ini tidak hanya memperkaya kosakata tetapi juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa secara kreatif

3. Peningkatan Memori dan Ingatan

Membaca puisi dapat memperkuat ingatan siswa terhadap kosakata yang telah mereka pelajari. Ketika siswa berusaha memahami puisi, mereka cenderung lebih bersemangat untuk mencari arti dari kata-kata baru, yang meningkatkan motivasi mereka untuk belajar

4. Kreativitas dalam Menyusun Kata

Menulis puisi mengharuskan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memilih kata-kata. Proses ini melatih mereka untuk merangkai kalimat menjadi karya yang bermakna dan estetis, sehingga mereka belajar tidak hanya menghafal tetapi juga menggunakan kosakata dalam konteks yang tepat.

5. Penguatan Pemahaman Konteks

Melalui puisi, siswa tidak hanya belajar arti kata tetapi juga konteks penggunaannya. Mereka ditantang untuk memahami bagaimana kata-kata berfungsi dalam kalimat dan bagaimana makna dapat berubah tergantung pada konteksnya

            Selain itu juga, Mengintegrasikan puisi ke dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai metode yang menarik dan interaktif. Salah satunya adalah dengan membacakan puisi. Guru dapat membacakan puisi dengan ekspresi yang hidup, sehingga siswa lebih mudah memahami makna dan emosi yang terkandung di dalamnya. Melalui aktivitas ini, siswa juga diajak untuk mengenali dan memperkaya kosakata mereka. Selanjutnya, siswa dapat diarahkan untuk menulis puisi sederhana menggunakan kata-kata baru yang telah dipelajari. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kreativitas mereka, tetapi juga membantu memperkuat pemahaman kosakata secara kontekstual. Untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, guru dapat menciptakan permainan berbasis puisi, seperti melengkapi baris puisi dengan kata yang tepat. Permainan ini tidak hanya membangun kerja sama di antara siswa, tetapi juga memperdalam pemahaman mereka terhadap struktur dan gaya bahasa puisi.

Kesimpulan :

Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam komunikasi dan pendidikan, terutama dalam penguasaan kosakata yang menjadi fondasi keterampilan berbahasa. Kosakata yang baik membantu siswa menyusun kalimat, memahami informasi, dan berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Namun, banyak siswa menghadapi kesulitan dalam menguasai kosakata akibat metode pembelajaran yang kurang efektif. 

Puisi dapat menjadi alat pembelajaran kosakata yang efektif karena mampu meningkatkan kreativitas, keterlibatan siswa, dan pemahaman konteks bahasa. Puisi memberikan manfaat seperti eksplorasi kosakata baru, penggunaan bahasa kiasan, peningkatan daya ingat, dan penguatan pemahaman konteks. Untuk itu, pengintegrasian puisi ke dalam pembelajaran, melalui metode seperti membaca dan menulis puisi, serta permainan berbasis puisi, dapat meningkatkan efektivitas dan daya tarik pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya di tingkat sekolah dasar. Dengan demikian, penggunaan puisi berkontribusi signifikan dalam memperluas penguasaan kosakata siswa secara kontekstual dan kreatif.

Referensi :

Arios, E. (2021). PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 040551 LAU PAKAM TAHUN PELAJARAN 2019/2020. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Febri, A. (2022, Mei 19). Pentingnya Meningkatkan Kosakata dalam Bahasa Indonesia pada Anak Usia Dini. Retrieved from Kumparan.com: https://kumparan.com/alvirafebri225/pentingnya-meningkatkan-kosakata-dalam-bahasa-indonesia-pada-anak-usia-dini-1y4rNe0bmVG/3

Khoiriyah, A. N. (2023). PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PERMAINAN SAMBUNG KATA PADA SISWA KELAS X. Jurnal LEKSIS, 61-70.

Lafamane, F. (2020). KARYA SASTRA (PUISI PROSA, DRAMA). preprints.

Umi Atun Zahro, N. S. (2020). Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak dari Segi Umur, Jenis Kelamin, Jenis Kosakata, Sosial Ekonomi Orang Tua, dan Pekerjaan Orang Tua. ejournal.unib.ac.id, 187-198.

Sumber gambar : 

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6193159/pengertian-musikalisasi-puisi-beserta-contoh-jenis-dan-fungsinya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun