3. Waspodo (kehati-hatian) Â Yang artinya fokus pada kehati-hatian atau kesadaran yang tinggi dalam bertindak yang menekan pada pentingnya pikiran dan bijaksama, kesadaran terhadap konsekuensi tindakan dan kemampuan mengendalikan diri dalam berbagai macam situasi.
Tiga dokrin sikap mental dan jiwa ajaran Semar :
1. Tadah (Hanya Tuhan) Mensyukuri dan menerima kondisi apapun untuk membawa kebaikan dalam kehidupan.
2. Pradah (sesama manusia memberi) suka memberi tanpa meminta kembali, ikhlas dalam hal apapun.
3. Ora Wegah (Tidak pemalas) Tidak memilih pekerjaan atau tugas, jangan suka menunda nunda pekerjaan, kerjakan kerjaan yang membuahkan hasil.
Semar merupakan tokoh Panakawan yang secara simbolis mengajarkan tentang bagaimana menjadi manusia atau pemimpin yang baik. Berbagai sifat dan ajaran tersebut antara lain pemimpin tidak akan mengagungkan keturunan dan asal usulnya, pemimpin harus (temuwo) berfikir dan berpandangan luas dan dalam, pemimpin tidak boleh anti kritik, pemimpin seharusnya mudah terharu terhadap penderitaan rakyat, pemimpin harus selalu siap melayani dalam kondisi apapun, serta pemimpin harus bisa mikul dhuwur mendehem jero (menghargai hasil pemimpin sebelumnya dan menutupi segala keburukan yang ada). Keberadaan Semar secara simbolis sangat berpengaruh pada suasana kebatinan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. Pemunculan tokoh Semar dalam pewayangan memuat banyak makna dan ajaran tentang hidup dan kehidupan, termasuk di dalamnya tentang ajaran menjadi manusia atau pemimpin yang baik. Ada beberapa konsep yang terkait didalam Wayang Semar ini :
1. Keseimbangan
Karakter Wayang Semar sering kali mencerminkan konsep keseimbangan antara sifat-sifat yang berbeda. Ini adalah aspek penting dalam filsafat Jawa yang mengajarkan pentingnya menjaga harmoni antara kebaikan dan keburukan, kuat dan lemah, serta berbagai elemen dalam kehidupan.Â
2. Keterlibatan dalam Masyarakat
Semar sering terlibat dalam berbagai situasi dan berperan dalam memberikan nasehat. Ini mencerminkan konsep keterlibatan dalam masyarakat dan pengaruh positif yang dapat dimiliki oleh individu yang terlibat secara aktif.
3. Â Humor dan Kebijaksanaan
Semar adalah tokoh pelawak yang cerdas, dan ini mencerminkan hubungan antara humor dan kebijaksanaan. Humor dapat digunakan untuk menghormati dan mengajarkan pelajaran kepada orang lain, contohnya saat kita menjadi pemimpi yang harus memiliki sifat menghormati pada keputusan anggota kita dan jugaharus bisa tegas untuk mengajarkan pelaran yang positif untuk anggotanya.
Â