Mohon tunggu...
Khoirunisak Dewi Irmawati
Khoirunisak Dewi Irmawati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

https://tulisannisak.blogspot.com/ Menulis dan mengarang sesuatu itu menyenangkan. Memiliki jati diri dalam menulis dan mengarang membuatku merasa beruntung dan selau ingin berbagi tulisan. semoga yang saya tulis bisa menjadi manfaat bagi semua pembaca. Mohon mengerti jika masih banyak kesalahan karena saya masih belajar. Intinya "belajar" terus sampai kapan - kapan ( no limit).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pampang Harta di Muka Publik Demi Sensasi Semata

19 April 2021   03:52 Diperbarui: 19 April 2021   04:23 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harta yang berlimpah dan mengalir terus -- menerus bagai tak habis di makan tujuh turunan, terasa masih kurang rasanya bila belum di sorot oleh publik. Begitulah jiwa narsistik yang melekat pada diri manusia. Niat hati mungkin bukan untuk pamer, namun tetap saja pandangan publik mesti memunculkan pikiran yang berbeda -- beda. 

Tidak sedikit dari rakyat biasa dan para publik figure terkenal memampang kekayaannya di depan kamera dan menguploadnya ke berbagai media sosial. Melangsir sumber dari liputan6.com, terdapat sederet selebriti yang disebut -- sebut sebagai pengumbar harta, di antaranya adalah Roro Fitria, Syahrini, Angel Lelga, dan Bella Shofie. 

Dari berbagai sumber lain juga menyebutkan Barbie Kumalasari dan Billy Syahputra, hingga Raffi Ahmad. Tentunya pameran harta seperti ini banyak menuai cibiran nyinyir dari para warganet, karena banyak di antara mereka yang juga merasa tidak nyaman dengan kelakuan para selebriti tersebut. 

Dari yang penulis amati pada berbagai media sosial dan siaran televisi, tujuan dari memamerkan kekayaan di depan publik adalah demi memenuhi sensasi dan kepuasan pribadi.

Alasan yang paling kentara ketika para publik firuge mempublikasikan harta kekayaannya adalah demi sensasi semata. Sejauh ini pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai sensasi itu dapat dilakukan melalui berbagai cara, dari cara yang biasa hingga cara yang dianggap aneh dan unik. 

Namun tentang kekayaan, banyak sekali selebriti Indonesia yang kerap kali di sorot media dan publik pasal kekayaan materi yang dimilikinya. Banyak netizen yang mengatakan "wahh" terhadap hasil kerja keras para selebriti tersebut dan bukan dalam hitungan jari pula yang merespon kepameran tersebut sebagai sensasi semata, hanya untuk menambah followers atau demi konten suatu youtube. 

Bahkan terdapat selebriti yang merangkap sebagai youtuber sekaligus, mengakui bahwa tantangan untuk cek saldo ATM merupakan konten untuk youtube nya. Seperti yang dilangsir dari suara.com, Uya Kuya tidak mempermasalahkan komentar negative terhadap kontennya. 

Dia hanya mengatakan bahwa jika banyak yang berkomentar itu tandanya orang menonton youtube nya. Sempat menjadi trending youtube pada saat itu, Uya Kuya juga menambahkan bahwa banyak orang yang melihat youtube miliknya dari awal hingga habis dan jika itu menjadi trending, artinya kontennya menarik.

Namun lain halnya dengan pandangan Jenny Cortez yang berkomentar soal konten youtube yang berisi pembongkaran saldo ATM seseorang tersebut. Jenny berpendapat bahwa konten seperti itu malah bisa saja menjadi pemicu bagi orang lain untuk mendapatkan kekayaan yang sama, namun dengan menghalalkan semua cara. 

Aktris yang sekaligus merangkap menjadi DJ tersebut juga mengatakan bahwa tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan dengan gampang demi mendapatkan uang yang besar. 

Bisa saja nanti diantara mereka merampok. Jenny juga menambahkan bahwa karena publik figure sudah dikenali wajahnya, maka mungkin saja bila di jalan nanti  tiba -- tiba di rampok atau di bunuh.

Alasan berikutnya yang dapat kita lihat bersama adalah memamerkan harta demi kepuasan pribadi. Banyak orang baik dari kalangan selebriti ataupun bukan, kerap sekali memamerkan sesuatu untuk dilihat orang banyak lalu mereka akan merasa puas dan bangga. Berdasarkan sumber yang diangkat dari gaya.tempo.co, sifat narsistik merupakan suatu gangguan pada kepribadian seseorang, dimana seseorang itu menganggap bahwa dirinya sangat penting dan harus dikagumi. 

Dokter kesehatan jiwa Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat, Alvina, juga menambahkan bahwa kebiasaan pamer tergolong dalam gangguan kepribadian yang terjadi pada orang -- orang yang biasanya memiliki masalah pada rasa kepercayaan  diri dan keberhargaan dirinya, sehingga ingin terus -- menerus di akui. 

Sifat narsistik ini sering di alami bahkan di lakukan oleh para selebriti yang ingin di anggap berada atau istimewa di mata publik. Ketenaran dan keistimewaan dari hasil pamer harta biasanya bersifat lama, sehingga banyak selebriti yang berlomba -- lomba membongkar kekayaannya dan memampangnya di muka publik.

Menyorot kembali kedua hal di atas, sebaiknya kita sebagai penonton dapat menilai hal baiknya dan menyingkirkan sisi negative yang dapat merusak pikiran. Mungkin juga para selebriti tersebut memiliki alasan lain mengapa memamerkan hartanya di depan publik. Meski banyak selebriti yang dikabarkan sebagai tukang pamer, namun tidak sedikit pula publik figure yang anteng dan tidak suka mengumbar kekayaanya. Sebagai publik figure, sebaiknya memberi contoh yang baik bagi netizen dan menyajikan konten -- konten yang lebih bermanfaat.

References:

 https://www.suara.com/entertainment/2019/12/14/060500/artis-pamer-saldo-atm-hiburan-atau-kampungan?page=all

https://www.alinea.id/gaya-hidup/sensasi-lebai-selebritas-dan-topeng-palsu-warganet-b1ZJ39rYl

https://www.liputan6.com/showbiz/read/2223428/artis-artis-ini-suka-sekali-pamer-harta-kekayaan

https://gaya.tempo.co/read/1276091/artis-dan-tokoh-publik-suka-pamer-harta-termasuk-gangguan-jiwa/full&view=ok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun