Alasan berikutnya yang dapat kita lihat bersama adalah memamerkan harta demi kepuasan pribadi. Banyak orang baik dari kalangan selebriti ataupun bukan, kerap sekali memamerkan sesuatu untuk dilihat orang banyak lalu mereka akan merasa puas dan bangga. Berdasarkan sumber yang diangkat dari gaya.tempo.co, sifat narsistik merupakan suatu gangguan pada kepribadian seseorang, dimana seseorang itu menganggap bahwa dirinya sangat penting dan harus dikagumi.Â
Dokter kesehatan jiwa Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat, Alvina, juga menambahkan bahwa kebiasaan pamer tergolong dalam gangguan kepribadian yang terjadi pada orang -- orang yang biasanya memiliki masalah pada rasa kepercayaan  diri dan keberhargaan dirinya, sehingga ingin terus -- menerus di akui.Â
Sifat narsistik ini sering di alami bahkan di lakukan oleh para selebriti yang ingin di anggap berada atau istimewa di mata publik. Ketenaran dan keistimewaan dari hasil pamer harta biasanya bersifat lama, sehingga banyak selebriti yang berlomba -- lomba membongkar kekayaannya dan memampangnya di muka publik.
Menyorot kembali kedua hal di atas, sebaiknya kita sebagai penonton dapat menilai hal baiknya dan menyingkirkan sisi negative yang dapat merusak pikiran. Mungkin juga para selebriti tersebut memiliki alasan lain mengapa memamerkan hartanya di depan publik. Meski banyak selebriti yang dikabarkan sebagai tukang pamer, namun tidak sedikit pula publik figure yang anteng dan tidak suka mengumbar kekayaanya. Sebagai publik figure, sebaiknya memberi contoh yang baik bagi netizen dan menyajikan konten -- konten yang lebih bermanfaat.
References:
https://www.alinea.id/gaya-hidup/sensasi-lebai-selebritas-dan-topeng-palsu-warganet-b1ZJ39rYl
https://www.liputan6.com/showbiz/read/2223428/artis-artis-ini-suka-sekali-pamer-harta-kekayaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H