Mohon tunggu...
Khoiruni nisakho
Khoiruni nisakho Mohon Tunggu... Dosen - kumpulan tugas

tulungagung, 17 juni 1998

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Pembelajaran Tematik terhadap Karakteristik dan Kreativitas

12 November 2019   21:43 Diperbarui: 22 Juni 2021   13:57 1638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak :

Pembelajaran tematik adalah kegiatan belajar yang paling sesuai dengan perkembangan karakteristik siswa sekolah dasar. 

Karena pada umunya anak pada usia sekolah dasar masih berada dalam tahap berfikir operasional konkret dan belum mampu berfikir secraa abstrak. 

Maka dari itu pembelajaran yang tepat untuk diterapakan di sekolah dasar kelas rendah, yanki harus memiliki beberapa keunggulan. 

Berkaitan dengan itu proses pembelajran harus pula mampu menumbuhkan pemahaman sisiwa atas konsep yang dipelajarinya serta kreativitasnya dalam memaknai pembelajaran untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut.

Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, Perkembangan Karakteristik, Kreativitas

PENDAHULUAN

Pembelajaran Tematik kini sudah umum untuk para siswa siswi sekolah dasar diseluruh indonesia, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan secara merata dengan pengelola dinas pendidikan, sehingga tidak ada perselisihan atau pembedaan antara sekolah-sekolah dasar yang lainnya. 

Ada juga beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaannya, yakni antara lain : tenaga pendidik (guru) dan peserta didik (siswa).

Guru sebagai komponen dari sebuah sistem pendidikan berada di garada terdepan dlam menciptakan kualitas sumber daya manusia. 

Karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa dlam proses pembelajaran, gurulah penentu pemebentukan peserta didik yang berkualitas , baik secara akademis keahlian (skill), kematangan emosional, moral, dan spiritual. 

Dengan demikian guna menghasilkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantanga, diperlukan sosok guru yang memepunyai kualifikasi, kompetensi, dedikasi, dan kretivitas yang tinggi dalam pembelajran sebagai fasilitator, inovator, dan motivator pembelajaran.

Berdasarkan  pernyataan diatas bisa disimpulakan, peranan guru yang profesional sangat dibutuhkan dalam semua jenjang terlebih pada jenjang pendidikan dasar.

Serta peningkatan profesiaonalisme guru di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak dapat ditunda lagi karena merupakan landasan bagi pengembanga pendidikan pada jenjang selanjutnya, yang harus mampu berfungsi mengembangkan potensi diri peserta didik, sikap serta kemampuan dasar yang diperlukan peserta didik untk hidup dalam masyarakat.

Baca juga : Yuk, Belajar Menjalani Kehidupan Orang Dewasa dari Karakter Siswa Tiap Tingkatan di Sekolah!

Terutama untuk menghadapi peruahan-perunahn dlam masyarakat,baik dari sisi ilmu penegtahuan, teknologi, sosial dan budaya , di tingkat lokal maupun global. Dengan keunggulannya yakni :

  • Menghilangkan batas semu antara bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajaryang integratif,
  • Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan , dan kecerdasan, mereka didorong untuk memebuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar,
  • Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman,
  • Secara psikologi membiasakan siswa berfikir secara sistematik, analitik, utuh, dan teratur tanpa ia sadari.

Karena begitu pentingnya pembelajaran Tematik diterapkan di sekolah dasar karena untuk menumbuhkan pemahaman siswa atas konsep yang dipelajari serta kreativitasannya dalam memaknai pembelajaran tingkat tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. 

Dalam Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa, standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaksi, inspiratif, menyenagkan, menantang, memotivasi anak didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan runag yang cukup bagi prakarsa dan kemandirian sesaui bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi anak.

Tematik adalah pembeljaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberpa mata pelajran sehingga dapat memeberikan pengalaman kepeserta didik dengan pembahsan tema dari berbagai mata pelajaran. 

Kreativitas adalah proses menantang ide-ide dan cara-cara melakukan hal-hal yang sudah diterima untuk menentukan solusi-solusi objek dalam konteks yang berbeda, dengan menegnai potensi mereka untuk digunakan dengan cara berbeda atau dengan mengemukakan ide-ide yang sebelumnya tak berhubungan satu sma lain, yang bersama-sama menciptakan sesuatu yang sepenuhnya baru.

Sehingga dalam penerapan pembeljaran Tematik sangatlah mendasari terjadinya beberapa hal yang sangat signifikan pada karakteristik siswa dalam kehidupan sehari-hari maupun menyelesaikan tugas serta memaju kinerja kekreativitasan dari siswa tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan dua kelompok sampel yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Menurut Russefendi (2005:35) penelitian eksperimen adalah penelitian yang memeperlihatkan hubungan sebab akibat. 

Semisal dalam kasus ini kelompok eksperimen ialah sekelompok siswa yang mendapatkan pemebelajaran melalui pendekatan tematik dengan menghandalkan buku panduannya, sedangkan kelompok kontrol ialah sekelompok siswa yang mengikuti pembelajaran tematik yang di imbangi dengan pembelajaran agama. 

Dari pengelompokan tersebut maka akan di ambil suatu teknik yang nantinya kan digunakan untuk menyelesaikan penelitian tersebut. Model yang akan digunakan adalah observasi yang akan dilaksanakan dengan 2 siswa SDN sebagai kelompok control dan 2 siswa SDI  sebagai kelompok eksperimen. 

Dengan berdasarkan hasil observasi tersebut terdapat beberapa berbedaan pada hasil pemebelajaran dengan pendekatan Tematik sekolah dasar di kedua belah kelompok.

Baca juga : Metode Problem Based Learning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

HASIL PENELITIAN

Setelah pengadaan wawancara terhadap kedua kelompok tersebut maka akan ditemui beberapa masalah yang sangat signifikan atas hasil pembelajaran dengan pendekatan Tematik, siswa SDN lebih sering melakukan pembelajaran dengan buku panduan atau pendamping tematik, dengan tambahan beberapa saja dari materi umum lainnya.

Bahkan dengan adanya tarjet pencapaian suatu pembelajaran dengan pendekatan Tematik, sampai-sampai siswa mengalami sulit untuk menanggap materi yang terlalu terburu-buru dalam mencapai hasil penyelesaian dalam beberapa jangka waktu tertentu dari satu tema pembelajran Tematik berkelanjutan ketema berikutnya.

Sedangkan SDI justru dalam ini guru pembimbing lebih tertarik untuk mendalamkan materi-materi secara intensif pada siswa dengan tidak hanya mengandalkan buku tematik saja tapi juga menggunakan beberapa buku pelajaran yang lain, sehingga siswa tidak hanya terpaju pada satu buku dalam pembelajarannya. 

Dalam penugasannya pun guru lebih selektif dalam menggunakan pendekatan Tematik, karena disisi lain selain mata pelajaran umum anak juga harus mampu menguasai materi dari pembelajaran agama yang lebih dari sekolah dasar umum.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas terdapat beberapa aspek yang simpulkan dari kedua hasil tersebut:

1. Pengetahuan yang lebih terealistik

Pengetahuan yang dijalankan sesuai dengan daya tampung siswa yang dapat diukur dari pola berfikir siswa dalam penyelesaian tugas yang di berikan kepada mereka tanpa ragu mencapai penyelesaian dari setiap pendampingan dengan pendekatan Tematik. Serta penerapan yang dapat di tanamkan pada diri siswanya, antara lain : pola berfikirnya, pengelolaan pengetahuannya, dan proses daya berkembangnya.

2. Penanaman karakteristik pada pembelajaran

Pembelajaran Tematik juga mengajarkan beberapa aspek penanaman karateristik yang dapat meliputi pengasahan kedisplinan siswa, ketepatan dalam menanggap beberapa materi pembelajaran secara bersamaan, mampu meningkatkan daya berimajinasi siswa yang lebih tinggi untuk menuju kekreatifan siswa.

3. Kekreativitasan siswa dalam pembelajaran

Pembelajaran Tematik sering menuntut siswa untuk menghasilakan suatu karya yang diperuntukan dalam penyelesain tugasnya, atau sebagai hasil akhir pembelajaran dari suatu subbab tertentu, sehingga siswa mulailah diasah dalam menggunakan kekreativitasannya untuk mewujudkan suatu karya tersebut dengan berbekalkan materi-materi yang sudah dipelajarinya.

Baca juga :  Pembelajaran Daring Melalui Zoom Meeting sebagai Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan, bahwasannya ;

Pembelajaran tematik sangatlah layak untuk pola perkembangan siswa sekolah dasar yang sedang mengalami masa pertumbuhan sehingga dalam penyalurannya dengan pendekatan Tematikpun sangat berpengaruh besar dalam setiap proses menyelesaiannya.

Untuk penerapan karakteristik dalam kedua sekolah dasar yang berbeda pastilah ada kesamaan dalam pencapaiannya yakni sama-sama ingin menumbuhkan pola perfikir yang kreatif, memiliki dedikasi kedisplikan yang tinggi serta rasa tanggung jawab akan kewajibannya dalam mencapai keberhasilan dari suatu sistem pembelajaran tersebut. 

Sehingga siswa-siswi mampu menggunakan kekretivitasnya dalam segala jenis aspek pembelajaran entah itu di sekolah dasar negeri (SDN) atau pun di sekolah dasar islam (SDI), karena program dan tarjet pencapaiannya sama, sama-sama ingin membangun generasi bangsa yang lebih kreatif, cermat, inovatif, dan berbudi luhur demi kehdupan bangsa yang lebih layak lagi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Setiana, Nana. 2018. Studi eksperimen pada siswa kelas III SD di kec. Cileunyi Kab. Bandung. Tidak diterbitkan

Aini, Arifatul Nur. 2014. Pengaruh Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Tematik Terhadap Pemahaman Belajar Siswa di Sekolah Dasar Alam Al-Ghifari Blitar. Malang : skripsi tidak diterbitkan

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/gtk/article/download/282/266&ved=2ahUKEwjln6vj-t_IAhVNVisKHXshBPcQFjAFegQIAhAB&usg=AOvVaw2I53xnfLL4Mspd5yJTILL4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun