Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Enam

25 Januari 2024   22:56 Diperbarui: 25 Januari 2024   23:10 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Duhai satu enam
Bukan angka keramat atau angka kebetulan
Namun angka ini
Angka yang lama telah hilang di makan waktu
Namun kini hadir kembali
Bersama pusaran kecanggihan alat komunikasi
Hingga yang dulu hilang
Kini dapat berkumpul kembali

Satu enam
Sahabat dan saudaraku
Semasa menginjak di Madrasah Aliyah
Kelas yang penuh dengan perjuangan
Antara sepi dan ramai
Antara keringat dan air mata
Antara cinta dan luka
Menjadi langit di hati yang penuh dengan haru biru

Satu enam
Engkau sahabat yang lama telah hilang
Namun kini engkau muncul kembali
Bersama tangan-tangan kuasa Tuhan
Karena kami lama tak berjumpa
Kini hadir kembali
Walaupun umur sudah mulai menua
Namun hati dan jiwa
Terasa baru di hari kemarin
Kita berjabat tangan
Lalu kita berucap salam perpisahan

Satu enam
Kelas yang penuh dengan keringat dan air mata
Engkau kelas yang kan ku kenang di sepanjang zaman
Hingga hati ini berdetak dalam kesunyian maupun dalam keramaian
Hingga dititik waktuku
Sampai aku menutup mata selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun