Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dengarkan Suaraku

11 Januari 2024   13:34 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dengarkan suaraku
Memanggil namamu di ujung subuh
Ku sebut namamu dalam do'a
Supaya engkau mengerti tentang hati
Masih bergetar di jiwa yang mulai ringkih
Seperti tubuh yang mulai menua
Seperti jantungku yang mulai berdetak pelan

Dengarkan suaraku
Rasaku akan abadi
Seperti keabadaian puisi yang ku tulis untukmu
Supaya engkau mengerti
Setiap ketukan nafasku
Tertoreh namamu yang ku rindu di balik luka
Karena luka ini masih nampak hitam
Walaupun ribuan hari di basuh oleh air hujan
Luka tetap ada di hati kecil hitamku

Aku ingin engkau mengerti
Lewat diksi yang ku tulis
Supaya hatiku tenang
Sebelum nafasku berakhir dalam pengasingan
Menuju istirahat terakhir
Bersama panggilan Tuhan

Dengarkan suaraku
Suara hati di dalam jiwaku
Engkau selalu ada dalam bayanganku
Bersama harapan dalam penantian di setiap detak nafasku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun