Maka yang engkau katakan antara bahasa hati dan bahasa aksara
Sangatlah berbeda dalam makna
Padahal sudah semestinya, bahasa puisi harusnya sejalan dengan bahasa hati
Sungguh aku mengerti perasaanmu tak bisa jujur dalam menulis puisi di hari yang penuh keluh kesah
Supaya mereka yang membaca puisimu
Menganggap engkau dalam keadaan baik-baik saja
Namun aku tak bisa engkau bohongi
Karena dari tulisan puisimu yang penuh tawa
Tersimpan aliran air mata yang memenuhi ruang harapanmu
Namun semua penuh kepalsuan
Menyerbu di segala penjuru tubuh-tubuhmu yang penuh luka di hati atma jiwa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!