Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Andaikan Kucing Bisa Membawa Senapan

20 Agustus 2022   20:34 Diperbarui: 20 Agustus 2022   20:40 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Kala malam tiba

Nampak kucing membuat gaduh keadaan kota

Lalu ada seorang penembak dengan senapan

Memberondong kucing liar

Hingga luka dan darah mengalir di tubuh-tubuh kucing

Namun kucing tak bisa membalas

Hanya rasa sakit yang di derita

Sebagian ada yang meninggal di tempat

Sebagian lagi ada yang terluka parah di kaki dan tubuh-tubuh tak berdaya

Kucing hanya bisa sambat dan berteriak keras

Saat luka mendera dalam tubuhnya

Tak ada obat, apalagi ambulan

Kucing hanya dalam pesakitan luka tertembak

Andaikan kucing bisa membawa senapan

Mungkin saja pertempuran antara penembak kucing dengan kucing

Akan semakin gaduh di keheningan malam

Namun itu hanya sebuah andai kata

Karena kenyataannya kucing tak bisa melawan

Saat di tembak senapan berkali-kali

Kucing tak bisa melawan

Karena kucing tak mampu membawa senapan

Kucing hanya bisa memasrahkan diri dan berlari

Saat peluru senapan menuju di tubuh-tubuh yang masih segar

Antara mati atau hidup

Kucing terus berlari di kabut malam kegelapan

Andaikan kucing bisa membawa senapan

Keadaan semakin runyam

Antara penembak kucing dengan kucing yang membawa senapan

Namun kenyataannya kucing tak berdaya

Menghadapi kerasnya senapan

Hingga kucing berdarah-darah

Luka nampak di tubuh-tubuh kucing

Hingga kucing di paksa meninggalkan dunia semesta

Andaikan kucing bisa membawa senapan

Perang akan terjadi ini malam

Namun kenyataannya kucing tak ada daya

Menghadapi peluru-peluru dari senapan yang melibas nyawa kucing satu persatu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun