Kita adalah: satu barisan
Barisan luka yang patah hati
Barisan derita yang menyala di jantung dan jiwa
Peluh kesah kita satukan dalam satu barisan
Barisan air mata yang berjajar di antara kepala kita
Jangan ragu mari kita pesta derita bersama
Kita sama-sama mengalami patah hati
Mari kita tertawakan kesedihan kita
Sebelum barisan luka kembali berbaris di jiwa kita
Kita adalah: barisan luka
Satu barisan dalam nafas duka
Kita sama-sama dalam pesakitan
Mari rapatkan barisan luka
Sebentar lagi luka harus kita merdekakan
Jangan di tahan luka di hati
Biarkan kita nikmati luka dengan pesta air mata
Kita adalah: barisan derita
Berpuluh-puluh jiwa kita sedang luka
Patah hati kita sama
Mari rapatkan barisan
Kita merdekakan ini luka
Sembari kita isi kemerdekaan air mata dengan tertawa
Jangan pernah ragu untuk meluapkan segala luka
Karena kita satu barisan
Barisan luka yang menganga
Kita adalah: barisan pesta air mata
Mari kita basahi pipi kita dengan berlayar di kelopak  air mata
Sambil sesekali kita tertawa bersama
Karena kita satu barisan yang luka
Jangan ragu ambil segera posisi dalam satu barisan
Mari kita tertawakan luka kita
Biar luka kita menghancurkan segala tubuh-tubuh jiwa
Namun kita satu barisan yang tetap tertata
Tertata dalam langkah derap kecewa bersama
Cinta yang tak sesuai dengan harapan kita
Biarlah luka kita bariskan sejajar dengan tangan-tangan mengepal
Supaya kita dapat menegakkan kepala kembali
Saat pesta air mata ini berakhir
Kita akan kenang berpuluh-puluh hari kemudian
Kita akan kuat dalam satu barisan antara luka dan derita
Berbaris di segala atma jiwa
Lalu kita akan tertawa dalam satu barisan yang muncul dari luka-luka lama
Maka hari itulah kita merdeka
Merdeka dari pesta air mata dan merdeka dari barisan derita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H