Fenomena pedagang kaki lima dalam menaikkan harga es teh sebesar lima puluh persen dan juga menaikkan harga gorengan sebesar seratus persen, tentunya pasti ada alasan yang tepat dalam kaca mata spekulasi perdagangan. Karena kenaikan harga es teh dan harga gorengan, mulai dari harga bumbu yang melangit dan juga kenaikan harga minyak goreng yang luar biasa.Â
Maka tidak ada jalan selain menaikkan harga gorengan dan es teh. Mengingat harga gulaku sebelum lebaran seharga tiga belas ribu rupiah, tetapi sekarang harga gulaku ada yang diperjual belikan dengan menyentuh harga tujuh belas ribu rupiah, selain faktor harga baku yang naik di tambah lagi permasalahan harga sewa lapak dari pedagang kaki lima juga mengalami kenaikan.
Keadaan kenaikan Harga es teh dan gorengan terlihat sederhana, tetapi dengan kenaikan lima puluh persen harga es teh dan kenaikan seratus persen harga gorengan menunjukkan resesi ekonomi global benar-benar dirasakan di sektor ekonomi mikro,Â
tetapi walaupun keadaan resesi dan inflasi ekonomi global, bahwa bangsa Indonesia termasuk salah satu negara yang tangguh yang masih kuat dalam menghadapi resesi dan inflasi yang tinggi di banding negara-negara yang lain.Â
Bahkan negara Srilangka sekarang mengalami kebangkrutan yang luar biasa keadaannya.
Demikian ulasan singkat ekonomi mikro dari kami, dan ku akhiri kami hanya menggores keadaan dengan  aksara dan kata sederhana, sedangkan kebenaran itu hanya milik sang maha penentu ketetapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H