Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemakaman Luka

3 Juli 2022   11:10 Diperbarui: 3 Juli 2022   11:18 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja tak kunjung tiba

Matahari masih membakar seluruh tubuh

Mengalirkan keringat menyengat

Sementara engkau masih membawa kayu bakar

Membakar segala kebahagiaan yang tersisa

Jika engkau ingin merobohkan segala suka cita

Sebaiknya, engkau siapkan pemakaman luka sekaligus

Supaya luka yang ada di setiap detakan nafas

Segera masuk lorong-lorong bumi

Kemarau tanpa bunga mekar di taman

Hutan-hutan jiwa kering terbakar

Bersama nyanyian kematian

Karena segala senyum sudah engkau rebut

Semenjak engkau memutuskan kisahmu dengannya

Maka sudah sepatutnya, biarkan pemakaman luka ini sore segera dilangsungkan

Supaya tak ada lagi air mata kesedihan

Sudah cukup luka menganga di dada

Hari ini waktu yang tepat

Berpacu dengan senja

Pemakaman luka harus segera dilakukan

Biarlah segala luka

Tumbuh kembang bersama bunga-bunga kering

Aliran sungai yang habis mata airnya

Karena air mata sudah kering di saat luka menghampiri

Jangan sampai luka di pelihara

Apalagi tumbuh kembang di jiwa

Hingga akhirnya menambah sengsara

Maka pemakaman luka harus segera dilangsungkan

Supaya luka terkubur bersama cerita senja yang hilang di telan kegelapan

Pemakaman luka

Salah satu jalan menerobos kehidupan baru

Karena setelah pemakaman luka

Berharap akan ada cerita yang membuat senyum kembali

Bersama rembulan dan bintang tersenyum di waktu malam tiba

Lautan dan gunung biar menjadi saksi pemakaman luka ini hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun