Senja tak kunjung tiba
Matahari masih membakar seluruh tubuh
Mengalirkan keringat menyengat
Sementara engkau masih membawa kayu bakar
Membakar segala kebahagiaan yang tersisa
Jika engkau ingin merobohkan segala suka cita
Sebaiknya, engkau siapkan pemakaman luka sekaligus
Supaya luka yang ada di setiap detakan nafas
Segera masuk lorong-lorong bumi
Kemarau tanpa bunga mekar di taman
Hutan-hutan jiwa kering terbakar
Bersama nyanyian kematian
Karena segala senyum sudah engkau rebut
Semenjak engkau memutuskan kisahmu dengannya
Maka sudah sepatutnya, biarkan pemakaman luka ini sore segera dilangsungkan
Supaya tak ada lagi air mata kesedihan
Sudah cukup luka menganga di dada
Hari ini waktu yang tepat
Berpacu dengan senja
Pemakaman luka harus segera dilakukan
Biarlah segala luka
Tumbuh kembang bersama bunga-bunga kering
Aliran sungai yang habis mata airnya
Karena air mata sudah kering di saat luka menghampiri
Jangan sampai luka di pelihara
Apalagi tumbuh kembang di jiwa
Hingga akhirnya menambah sengsara
Maka pemakaman luka harus segera dilangsungkan
Supaya luka terkubur bersama cerita senja yang hilang di telan kegelapan
Pemakaman luka
Salah satu jalan menerobos kehidupan baru
Karena setelah pemakaman luka
Berharap akan ada cerita yang membuat senyum kembali
Bersama rembulan dan bintang tersenyum di waktu malam tiba
Lautan dan gunung biar menjadi saksi pemakaman luka ini hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H