Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Ini Berjanji Membuang Kata Cinta

26 Juni 2022   15:03 Diperbarui: 26 Juni 2022   15:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar nyanyian cinta

Lelaki yang masih polos baru saja menamatkan diri dari Madrasah Aliyah

Dia mencoba bicara pada naluri

Tentang cinta yang hanya membawa kegagalan masa depan

Cinta selalu di buat merayu sampai sayu

Kalau bunga sudah layu

Hanya tinggal duka yang ada

Lelaki yang masih gagah dan bersemangat

Ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

Dia tidak ingin kata cinta menghampiri di masa kuliah nanti

Karena dia sudah tak percaya kata cinta

Biarkan saja cinta itu hanya dalam puisi

dan cinta itu hanya dalam syair nyanyian

Karena cinta akan menjadi penghambat studinya nanti

Pikir seorang lelaki yang tampan menawan

Dengan tinggi semampai dan hidungnya lumayan panjang

Lelaki ini membuang kata cinta

Cinta itu hanya kepalsuan

Biarkan saja cinta ada di cerpen dan novel

Namun dalam kehidupan nyata akan di lempar jauh-jauh dari hati dan nalarnya

Cinta hanya membawa luka

Bahkan cinta membawa ujung dari kegagalan

Tak jarang atas nama cinta

Malah menghancurkan segala cita dan mimpinya

Buang saja cinta itu di tong sampah

Tak ada guna harus di pelihara

Apalagi di masa menempuh pendidikan

Nanti malah mengganggu konsentrasi dalam belajar

Ucap lirih dari ujung jendela si lelaki yang tak percaya cinta

Hingga dia berjanji selama studi belum selesai

Dia tidak akan mendekat cinta

Walau kecantikan dia selaksa Bidadari sekalipun

Janji dari lelaki yang membuang cinta

Jauh-jauh dari nalar dan pikirannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun