Perilaku yang ketiga adalah, sikap yang tidak menjalankan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dia sering menyepelekan pekerjaan hingga pada akhirnya pekerjaan tidak bisa selesai atau jika selesai dengan hasil yang kurang maksimal. Hal ini, jika orangnya tidak sadar bahwa dia tidak memiliki sikap tanggung jawab maka sudah dipastikan orang tersebut selamanya tidak akan naik pangkat, disebabkan dia hanya bisa mengurusi hal yang kecil, tidak mungkin diberikan pekerjaan yang besar jika pekerjaan yang kecil aja terbengkalai.
Cara agar terhindar dari moral segala cara, suka berbohong dan tidak bertanggung jawab
Menumbuhkan sifat menghargai
Salah satu penyebab muncul perilaku segala cara adalah karena diri merasa tinggi sedangkan orang lain dipandang rendah. Hingga pada akhirnya tidak terima ketika orang lain lebih maju dari pada kita, muncullah niat untuk berbuat buruk kepadanya. Hal itu harus kita hentikan dengan menumbuhkan sifat menghargai dan mengakui jika memang orang tersebut lebih kerja keras dari pada kita, dengan demikian kita bisa belajar rendah diri. Kenapa orang lain bisa dan aku tidak bisa? Aku harus belajar memperbaiki diri agar bisa seperti orang lain, semua tergantung dari kerja kerasku.
Menyesuaikan keinginan dengan kemampuan
Terkadang moral yang buruk itu muncul ketika keinginan kita tidak bisa tercapai tetapi orang lain bisa mencapainya dengan mudah karena dia mempunyai kemampuan yang lebih dari pada kita. Sebaiknya jika kita punya keinginan harus disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki, jika kita terus memaksakan keinginan muncullah perilaku segala cara seperti memfitnah, memanipulasi, merampas hak orang lain, hutang tanpa dikembalikan, dan lain sebagainya.
Menghayati dampak dari moral yang buruk
Cara menghilangkan perilaku segala cara, suka berbohong, dan tidak bertanggung jawab adalah dengan memikirkan akibat yang akan kita terima manakal kita sampai berbuat demikian, tidak hanya tahu dampaknya tetapi kita juga bisa menghayati, membayangkan secara riil kesusahan yang akan diterima dari perbuatan buruk tersebut.
Menghayati nilai ketuhanan
Perilaku manusia dalam ilmu dramaturgi ditentukan oleh tiga hal, pertama waktu, tempat dan khalayak. Jika manusia itu sendirian akan menyebabkan perilaku yang berbeda manakala sama orang banyak. Dalam waktu sendirian inilah yang bahaya, terkadang karena tidak ada orang yang melihat kita bebas semaunya berbuat. Dengan begitu kita harus menghayati nilai ketuhanan, setiap agama pasti mempunyai keyakinan bahwa Tuhan Maha Melihat dan akan meminta pertanggungjawaban dari kita selagi manusia yang diberikan akal pikiran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI