Membaca buku merupakan suatu hal yang wajar dan dilakukan oleh setiap orang. Bahkan, hal tersebut sudah menjadi konsumsi publik untuk mendapatkan suatu informasi yang termuat dalam suatu buku. Selain itu, membaca buku dapat digunakan untuk mencari solusi terhadap suatu permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Seperti masalah ekonomi, politik, ideologi dan masih banyak lagi.Â
Seorang pembaca juga dapat menemukan makna-makna yang tersirat dalam buku yang ia baca. Bahagianya, ketika seorang pembaca telah menjadikan membaca sebagai hobinya. Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas kosakata dan wawasanya sekaligus sebagai sarana hiburan dari aktivitas rutin yang ia jalani.
Setidaknya ada 4 tipe orang yang dikategorikan berdasarkan minat baca. Yang pertama yaitu "Tidak membaca, tidak mati". Orang yang pertama ini meskipun dia tidak membaca suatu buku, dia tidak merasakan kehilangan suatu informasi, dan biasanya tergolong orang dengan minat baca yang rendah.Â
Orang ini jarang menyisihkan pendapatanya hanya sekedar untuk membeli buku bacaan yang ada di toko buku. Orang ini akan beranggapan bahwa tidak membaca buku pun dia tidak akan kekurangan sesuatu pada dirinya, dan bahkan masih bisa hidup seperti biasa.
Tipe kedua yaitu "Tidak membaca, Mau sih tapi". Tipe ini lebih baik dari pada sebelumnya. Minat baca tipe ini sudah mulai ada tetapi membutuhkan motivasi lebih dari orang-orang disekitarnya untuk meningkatkan minat bacanya.Â
Rata-rata orang dari tipe ini mempunyai keinginan dalam membaca buku tetapi masih belum mau untuk merealisasikanya. Oleh karena itu, bantuan dari orang-orang sekitar untuk menumbuhkan minat baca sangat dibutuhkan sekali.
Tipe ketiga yaitu "Tidak membaca, Tidak asik". Orang dengan tipe ini mempunyai minat baca yang lumayan baik, menyisihkan uangnya untuk membeli buku pada setiap waktu tertentu, dan bahkan membaca telah dijadikan sebagai hobinya. Orang ini mempunyai motivasi bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuanya dan sebagai hiburan terhadap aktivitasnya sehari-hari
Tipe terakhir yaitu "Tidak membaca, Tidak hidup". Tipe ini adalah tipe seorang yang tidak bisa hidup tanpa membaca buku, biasa menyisihkan waktu disetiap harinya untuk membaca buku, serta menyisihkan uangnya untuk mendapatkan buku baru disetiap waktu tertentu. Ketika orang tersebut tidak membaca buku satu hari saja, dia akan merasakan ada kekurangan dalam aktivitas keseharianya.Â
Tipe keempat ini mempunyai motivasi yang besar bahwa membaca merupakan kebutuhan yang harus ada dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sebuah penelitian dari Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012 menyebutkan bahwa budaya literasi Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara responden. Indikator dalam penelitian ini berupa kemampuan seseorang dalam memahami, menggunakan, dan merefleksikan bacaan yang telah ia baca. B
ahkan penelitian dari UNESCO (2012) menyatakan bahwa indeks minat baca Indonesia yaitu 0,001. Yaitu setiap  1000 penduduk hanya 1 orang yang membaca dan tingkat melek huruf orang dewasa yakni 65,5 persen.Â
Hal ini sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia yang kekurangan minat baca, padahal banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca. Ketika hal tersebut tetap berlangsung dari generasi ke generasi, sangat memungkinkan Indonesia akan tertinggal jauh dari negara-negara lain yang notabenenya telah membudayakan membaca dari sejak dini.
Memang banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia. Salah satunya yaitu teknologi yang semakin maju dan berkembang yang mengakibatkan orang malas untuk membaca buku.Â
Orang lebih tertarik untuk menggunakan media sosial dan internet dalam memperoleh berita dan informasi. Selain itu Hasil penelitian dari tirto.id menyebutkan bahwa di antara ciri generasi Z ialah menyukai kampanye yang kekinian dan asyik dengan teknologi.Â
Generasi Z akan lebih tertarik mempelajari sesuatu melalui Youtube, daripada harus membaca buku tebal yang menghabiskan banyak waktu. Mereka lebih menyukai sesuatu yang praktis dan konkret, tidak sekadar berupa teori yang menggurui.
Permasalahan mengenai rendahnya minat baca dapat diminimalisir dengan bantuan seluruh elemen masyarakat. Kemauan yang kuat serta motivasi membaca sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan minat baca seseorang sejak dini.Â
Banyak cara untuk membiasakan membaca buku pada seorang anak. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan dan tema-tema menarik, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya membaca serta penekanan pada manfaat membaca.Â
Perpustakaan juga harus turut andil dalam program sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membaca agar tercipta budaya membaca sejak dini terhadap seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H