Hal ini sangat memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia yang kekurangan minat baca, padahal banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca. Ketika hal tersebut tetap berlangsung dari generasi ke generasi, sangat memungkinkan Indonesia akan tertinggal jauh dari negara-negara lain yang notabenenya telah membudayakan membaca dari sejak dini.
Memang banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia. Salah satunya yaitu teknologi yang semakin maju dan berkembang yang mengakibatkan orang malas untuk membaca buku.Â
Orang lebih tertarik untuk menggunakan media sosial dan internet dalam memperoleh berita dan informasi. Selain itu Hasil penelitian dari tirto.id menyebutkan bahwa di antara ciri generasi Z ialah menyukai kampanye yang kekinian dan asyik dengan teknologi.Â
Generasi Z akan lebih tertarik mempelajari sesuatu melalui Youtube, daripada harus membaca buku tebal yang menghabiskan banyak waktu. Mereka lebih menyukai sesuatu yang praktis dan konkret, tidak sekadar berupa teori yang menggurui.
Permasalahan mengenai rendahnya minat baca dapat diminimalisir dengan bantuan seluruh elemen masyarakat. Kemauan yang kuat serta motivasi membaca sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan minat baca seseorang sejak dini.Â
Banyak cara untuk membiasakan membaca buku pada seorang anak. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita yang berhubungan dengan pengetahuan dan tema-tema menarik, memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pentingnya membaca serta penekanan pada manfaat membaca.Â
Perpustakaan juga harus turut andil dalam program sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membaca agar tercipta budaya membaca sejak dini terhadap seluruh kalangan masyarakat di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H