Tugas yang mempertimbangkan Tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman dan memberikan tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan tersebut.
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran yang berbasis minat diantaranya: membantu murid menyadari bahaw ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan murid untuk belajar; mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran; menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid; dan meningkatkan motivasi belajar murid.
Profil belajar murid mengacu pada cara-cara bagaimana murid sebagai individu dalam belajar. Tujuan mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.
Dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, maka guru dapat menentukan strategi, media, ataupun upaya yang dapat mendukung untuk memenuhi kebutuhan belajar murid berdasar karakteristik individu. Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dapat dilakukan melalui pra asesmen (asesmen awal) melalui pre-test, peta konsep, survei minat, ataupun diskusi.Â
Guru juga bisa menggunakan asesmen formatif untuk menetapkan kebutuhan belajar murid, juga dapat digunakan dalam mengelompokkan murid untuk memberikan dukungan/bantuan kepada murid secara efektif. Asesmen sumatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid ke depannya.
Strategi pembelajaran diferensiasi terdiri dari:
- Diferensiasi Konten meliputi kesiapan, minat dan profil belajar murid. Untuk itu kita harus memberikan bahan ajar yang dapat mengembangkan ide-ide murid sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar murid.
- Diferensiasi Proses mengacu pada bagaimana murid akan memahami, memaknai apa informasi atau materi yang dipelajari. Proses yang perlu disiapkan adalah murid kita akan bekerja secara mandiri atau kelompok, seberapa jumlah bantuan yang harus diberikan, siapa saja yang perlu diberikan bantuan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari scenario pembelajaran yang kita rancang.Â
- Cara yang dapat digunakan adalah menggunakan pembelajaran berjenjang dimana semua murid membangun pembelajaran dan keterampilan yang sama tetapi melalui dukungan atau tingkat kompleksitas yang berbeda, atau menggunakan pertanyaan pemandu yang akan diselesaikan di sudut minat.
- Diferensiasi Produk meliputi tagihan (produk) apa yang harus ditunjukkan atau kita harapkan oleh murid dan harus mencerminkan murid serta sesuai dengan tujuan pembelajaran. Produk ini hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan murid kepada guru. Produk harus mencerminkan pemahaman murid dan berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Produk penting bukan hanya mewakili pemahaman, tetapi juga elemen kurikulum yang paling langsung dapat dimiliki oleh murid. Diferensiasi ini harus memberikan tantangan dan keragaman atau variasi dan memberikan murid pilihan agar bisa mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
Hal yang dilakukan guru untuk mendukung lingkungan dengan pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan menciptakan learning community. Berikut strateginya:
- Setiap orang di kelasnya akan menyambut dan merasa disambut dengan baik. Tidak hanya guru yang bersikap baik namun murid dengan murid juga baik.
- Setiap orang di kelas tersebut saling menghargai.
- Murid akan merasa aman. Murid merasa aman tidak hanya fisik tapi juga psikis.
- Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan. Hal tersebut dilakukan karena untuk membantu murid tumbuh sesuai dengan kemampuannya sehingga guru akan mengetahui perkembangan setiap murid dan secara keseluruhan, begitu juga dengan murid yang akan belajar memahami pertumbuhan mereka sendiri dan cara mencapainya.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan belajar murid yang telah diidentifikasi. Guru dapat menetapkan strategi, media, stimulus yang dapat mendukung murid dalam belajar dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung murid untuk belajar, sehingga murid dapat belajar dengan naman, nyaman, merdeka, dan bahagia.Â
Hal ini sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa sebaiknya menuntun murid dalam belajar sesuai dengan kodratnya dan menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Upaya guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kodrat anak sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak, yaitu guru sebagai pemimpin pembelajaran mempunyai kewenangan untuk menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.Â
Dalam memenuhi kebutuhan belajar murid, mendorong guru untuk terus berinovasi untuk menciptakan model atau media pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar murid.Â