Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarakatuh
Salam Guru Penggerak!
Saya Khoiriyaningsih dari SMP Negeri 1 Godean Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 10 Kabupaten Sleman akan merefleksikan pengetahuan dan pengalaman baru yang dipelajari dari pada Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.
"Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu."
(Ki Hajar Dewantara)
Merupakan kalimat yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia yang mengandung makna bahwa setiap murid mempunyai kebutuhan dan kemampuan belajar yang berbeda-beda, sehingga dalam proses pembelajaran membutuhkan upaya dari guru yang dapat memenuhi segala kebutuhan dan kemampuan belajar murid di kelasnya.
Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak dengan segala keragaman yang dibawanya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan kodratnya masing-masing. Guru juga harus memastikan bahwa dalam menjalankan proses Pendidikan, anak-anak merasa selamat, aman, nyaman, dan bahagia.
Setiap murid yang duduk di kelas adalah individu yang unik. Hal ini sebaiknya menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang guru lakukan. Upaya dari guru untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajar murid yang berbeda-beda dikenal dengan istilah pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid.Â
Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pada kemampuan, latar belakang, dan gaya belajar peserta didik. Sehingga dalam proses pembelajaran bisa jadi menggunakan beberapa media, metode, ataupun produk yang berbeda sesuai dengan karakteristik murid di dalam kelas.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa guru dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar (readiness) murid, minat murid, dan profil belajar murid. Kesiapan belajar merupakan kapasitas murid untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru.Â