Salah satu contoh kelompok pemilih pendukung berdasarkan model ini adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB telah menggunakan pendekatan ini dengan menekankan pada nilai-nilai Islam dan peran Islam dalam kehidupan politik dan sosial. PKB menyoroti peran agama Islam dalam pembentukan kebijakan politik (Tifani, 2023). Mereka menekankan pentingnya menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam proses pengambilan keputusan politik untuk menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkeadilan.Â
4. Model Pilihan Rasional Ekonomis (The Rational Choice Model)
Model ini menekankan bahwa pemilih membuat keputusan politik berdasarkan pertimbangan rasional terhadap manfaat dan biaya dari pilihan politik yang mereka ambil. Pendekatan ini menekankan pada asumsi bahwa pemilih bertindak secara rasional untuk memaksimalkan keuntungan dalam konteks politik (Septiani, 2024). Partai politik atau kandidat akan menekankan pada manfaat-manfaat konkret yang akan diperoleh oleh pemilih jika mereka memilih untuk mendukung atau memilihnya. Ini bisa berupa janji-janji tentang kebijakan ekonomi yang akan meningkatkan kesejahteraan, atau pelayanan publik yang lebih baik.
Salah satu contoh kelompok pemilih pendukung berdasarkan model ini adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Gerindra menempatkan pembangunan ekonomi sebagai salah satu prioritas utama dalam program kerja (Gerindra, 2022). Mereka menekankan pada pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Gerindra juga sering menyoroti komitmen mereka untuk menghapuskan hambatan-hambatan ekonomi yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Mereka menekankan pada perlunya reformasi struktural dalam sektor-sektor seperti birokrasi, perpajakan, dan ketenagakerjaan untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia (Gerindra, 2022).
Melalui studi mendalam tentang proses voting behaviour, kita dapat lebih memahami dinamika politik dan perilaku pemilih di Indonesia. Dalam dinamika politik modern, pemilihan umum seringkali melibatkan berbagai kelompok pemilih dengan preferensi dan motivasi yang berbeda. Untuk memahami komposisi dan perilaku pemilih, berbagai model analisis telah dikembangkan.Â
Sumber:Â
- Gerindra. (2022). Visi - Misi Partai Gerindra. Diakses pada: 23 Maret 2024 https://gerindra.id/visi-misi/Â
- Jessica, R. (2023). Profil PDI Perjuangan: Sejarah, Visi Misi, dan Perolehan Suara. Diakses pada: 23 Maret 2024 https://www.idntimes.com/news/indonesia/rivera-jesica/profil-parpol-pdi-p-sejarah-visi-misi-dan-perolehan-suara.
- Kusnadi, A. (2018). Determinan Pemilih Muda dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kabupaten Bandung. Jurnal Sosiologi: Teori, Metode, dan Penelitian, 1(2), 98-110.
- Lipset, S. M., & Rokkan, S. (1967). Cleavage Structures, Party Systems, and Voter Alignments: An Introduction.
- Septiani, D. (2024). Materi Power Point Proses Pemasaran untuk POP, SOP dan MOP.
- Setyawan, D. (2023). Ideologi Partai Buruh, Sejarah & Nomor Urut Pemilu 2024. Diakses pada: 23 Maret 2024 https://tirto.id/ideologi-partai-buruh-sejarah-nomor-urut-pemilu-2024-gB4wÂ
- Suryadinata, L. (2017). Political Parties in Indonesia: A Study of the Political Parties in Indonesia in the Context of Democracy and Political Parties in Southeast Asia. ISEAS-Yusof Ishak Institute.