Mohon tunggu...
Khoirana Nursaputri
Khoirana Nursaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Hi, Khoirana disini! Aku adalah pencari kebenaran, seorang petualang dalam labirin kata. Dengan tulisan, aku ingin berbagi penemuan-penemuan yang kutemui dalam perjalanan hidupku. Aku percaya bahwa setiap kata adalah sebuah petualangan, dan setiap cerita adalah sebuah undangan untuk bergabung dalam perjalanan itu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Video Pendek, Masalah Besar: Ancaman terhadap Rentang Perhatian Kita

29 September 2024   21:56 Diperbarui: 30 September 2024   15:46 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat gangguan yang terus-menerus, kita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas. Hal ini tidak hanya mengurangi produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan stres. Ketika kita bekerja atau belajar dalam keadaan terganggu, kualitas hasil kerja kita cenderung menurun. Kita mungkin membuat lebih banyak kesalahan atau menghasilkan ide yang kurang kreatif.

3. Menganggu Kualitas Tidur

Dalam studi berjudul “Social Media Use and Sleep Quality among Adults: The Role of Gender, Age and Social Media Checking Habit” berpendapat bahwa mereka yang memiliki kebiasaan memeriksa malam hari yang kuat, mungkin risiko lebih tinggi mengalami kurang tidur atau kualitas tidur rendah. Konten video pendek yang menarik dan cepat berganti dapat merangsang otak kita dan membuatnya sulit untuk tenang. 

Akibatnya, kita akan kesulitan untuk tertidur atau sering terbangun di tengah malam. Layar perangkat elektronik memancarkan cahaya biru yang dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Ketika paparan cahaya biru terjadi menjelang tidur, otak kita akan menganggap masih siang hari dan sulit untuk rileks.

4. Menganggu Hubungan Sosial

Di era digital, video pendek telah menjadi teman setia bagi banyak orang. Namun, di balik kesenangan yang ditawarkan, kebiasaan menonton video pendek secara berlebihan dapat berdampak negatif pada hubungan sosial kita. Waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi secara langsung dengan keluarga, teman, atau rekan kerja, justru terpakai untuk menonton video pendek. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya komunikasi yang mendalam dan hubungan yang semakin renggang.

Video pendek memang menawarkan hiburan yang mudah dan menyenangkan. Namun, kita perlu bijak dalam mengonsumsinya agar tidak berdampak negatif pada rentang perhatian kita. Dengan menyeimbangkan konsumsi video pendek dengan aktivitas yang lebih mendalam, kita dapat menjaga kesehatan otak dan meningkatkan produktivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun