c. Setiap aktivitas pembelajaran harus memiliki relevansi dan makna yang jelas.
d. Untuk mencapai keberhasilan siswa, guru perlu memperhatikan perbedaan individual di antara mereka dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai kebutuhan masing-masing.
3. Teori KonstruktivismeÂ
   Dalam pengembangannya, teori konstruktivisme dipengaruhi oleh ilmu psikologi, terutama kontribusi psikologi kognitif Piaget, yang sangat terkait dengan pemahaman manusia untuk memperoleh pengetahuan. Jadi dapat dikatakan, "belajar" adalah aktivitas dimana siswa atau peserta didik secara aktif membangun pengetahuan mereka.
    Konstruksi mengacu pada proses membangun. Dalam konteks teori belajar konstruktivisme, ini adalah upaya untuk membangun pemahaman yang mengarah pada kehidupan modern yang beradab. Pendekatan ini mendasarkan diri pada pembelajaran kontekstual, di mana manusia secara bertahap membangun pengetahuan mereka melalui pengalaman yang terbatas dan dalam jangka waktu tertentu.
4. Teori HumanistikÂ
   Teori belajar ini mengutamakan pengembangan pengetahuan dari perspektif individualitas manusia, karena humanistik menekankan pandangan terhadap segala hal dari sudut pandang kepribadian manusia. Tujuan dari teori ini adalah untuk membentuk kepribadian murid melalui aktivitas yang positif, yang seringkali dilakukan oleh pendidik atau guru yang menerapkan pendekatan humanistik dalam pengajaran dan pembinaan murid.
    Guru atau pendidik yang menganut pendekatan humanistik akan fokus pada pencapaian positif yang dimiliki oleh murid sebagai hasil dari pembelajaran. Pencapaian positif ini akan membantu dalam membangun atau meningkatkan emosi positif pada murid.
5. Teori sibernitik
   Teori sibernatik menggabungkan teori dan praktik, seperti dalam penggunaan laboratorium dan komputasi. Teori sibernitik adalah pendekatan belajar yang melihat komputasi tidak hanya sebagai alat untuk pengolahan data, presentasi, pembuatan basis data, dan komunikasi, tetapi juga memiliki peran dalam pembelajaran.
   Selain itu, komputasi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menciptakan dan mengembangkan pengetahuan baru. Ini sesuai dengan prinsip dasar teori sibernatik, yang menganggap pembelajaran sebagai proses pengolahan informasi.