Akhir-akhir ini jagat media sosial lagi gencarnya membahas mengenai content creation, tak jauh dari dunia digital, dalam pembuatan konten akan selalu melibatkan adanya teknologi yang semakin mudah untuk dijangkau.Â
Mengutip dari laman eventori.id, pada 19 dan 20 Maret 2021 diselenggarakannya Digital Content (DC) Event secara virtual yang dihadiri oleh 1000 peserta Digital Content, termasuk di dalamnya adalah content creator.
Acara turut mengundang Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Beberapa tema yang dibahas diantaranya Content Creator for All Industries Great Future In Digital, Edutech, Tourism In Our Perspective.Â
Membuktikan bahwa saat ini content creation berkembang pesat dan menjadi tren terutama pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif, apalagi menghadapi era new normal pandemi Covid-19 yang mulai bergerak, mencoba mengembalikan kembali pada tatanan kehidupan yang lebih optimal.Â
Untuk itu, diperlukanya inovasi yang mutakhir dengan mengembangkan sumber daya manusia agar terus memunculkan semangat dan energi yang positif melalui karya-karya yang dibuat.
Dalam membuat konten, tak terlepas dari seorang content creator. Saat ini content creator sendiri telah menjadi profesi yang menjadi tren bagi anak muda, pasalnya banyak perusahaan yang membutuhkan content creator untuk membangun citra dan mengelola media sosial perusahaan, content creator juga dapat bersifat independen dan menjadi peluang bagi anak muda untuk menjadi Freelance content creator. Selain mendapatkan penghasilan juga mengasah skill dan minat kamu dalam industri kreatif.
Content creator adalah seorang yang menciptakan konten dan membagikannya pada media sosial seperti Instagram, YouTube, TikTok, Facebook, Twitter dan lain sebagainya.Â
Bentuk dari content creator sendiri dapat dibagi menjadi beberapa profesi spesifik, yakni Selebgram, YouTuber, Beauty Vlogger, Endorser, Fotografer, Travel Blogger, dan masih banyak lainnya (MLDSPOT, 2017).
Membahas mengenai keadaan ekonomi di masa pandemi Covid-19 banyak yang terkena dampaknya, salah satu yang terlihat jelas yang terjadi pada industri pariwisata.Â
Data dari KemenkopUKM, ada sekitar 37 ribu UMKM yang memberikan laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi Covid-19. Kemudian, dari temuan LIPI yang menunjukkan dampak penurunan pariwisata terhadap UMKM yang bergerak di usaha penyedia akomodasi dan mamin mikro mencapai 27 persen. (Republika,2020)