Mohon tunggu...
Khofifah NingDyas
Khofifah NingDyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahsiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKM-DR UIN MALANG Berpartisipasi dalam Pengembangan Wisata WBG dan UMKM Jamu Desa Pajangan

2 Februari 2022   09:00 Diperbarui: 2 Februari 2022   10:21 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengerjaan yang kami lakukan tidak langsung selesai dalam sehari karena banyaknya kesibukan di lembaga lain sehingga kami menyempatkan waktu luang untuk melanjutkan pembuatan papan tersebut. Di sela waktu pembuatan kami selingi dengan canda gurau antar setiap anggota kelompok yang dapat menyairkan suasana tegang, dan pekerjaan yang awalnya berat menjadi tidak terasa. 

Selain itu seiring berjalannya waktu karena banyaknya kebersamaan yang kami lewati selama sebulan ini menjadikan kami lebih mengenal satu sama lain layaknya saudara.

Setelah beberapa hari kami melakukan serangkaian kegiatan KKM yang diselingi dengan pengerjaan papan plang di waktu luang akhirnya jadi dan saatnya kami untuk memasang di tempat- tempat strategis sekamir area WBG. Alhamdulillah bapak kades memberikan izin dan sangat antusias dengan hasil karya kami. Terimaksih bapak.

dokpri
dokpri

Selain kegiatan di tempat wisata kami juga melakukan beberapa kegiatan di UMKM jamu karena memang di desa ini terkenal dengan jamu gendongnya sejak zaman nenek buyut saya dulu, awal mulanya di minggu pertama kami mulai dengan mendatangi beberapa pihak terkait sembari mewawancarai mereka tentang produksi jamu yang dilakukan ini sejak kapan dan cara produksinya bagaimana. 

Umumnya dari beberapa pihak memiliki jenis jamu yang bervariasi namun yang sangat terkenal adalah jamu kudu laos, kunir asem dan beras kencur. 

Meskipun berada di masa pandemi namun penjualan jamu di Desa Pajangan ini tidak mengalami penurunan bahkan sedikit lebih meningkat, karena banyak oknum yang beranggapan bahwa jamu itu dapat meningkatkan imun tubuh di era pandemi saat ini. 

Di minggu selanjutnya kami mendatangi rumah salah satu penjual jamu yang kebetulan sedang melakukan pembutan saat itu juga. Di sana kami membantu mereka untuk memotong rempah-rempah, kemudian setelah semua terpotong kecil-kecil langkah selanjutnya yakni menghaluskan rempah yang sudah dicampur, jika semua bahan sudah halus kemudian di rebus dan dicampurkan dengan gula pasir secukupnya. 

Karena proses perebusan dilakukan di tungku yang memakan waktu sangat lama maka kami memutuskan untu kembali ke basecampm sembari istirahat, sholat dan makan. 

Setelah lama beristirahat kami memutuskan kembali ke rumah ibu jamu untuk membantu memasukkan jam ke dalam botol. Karena jamu ini sudah memiliki kekhasan sendiri yang turun temurun dari nenek moyang jadi tidak perlu digunakan botol dan label khusus untuk pengemasannya.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun