Mohon tunggu...
Khofifah khoerunnisa112
Khofifah khoerunnisa112 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Informatika dan bisnis indonesia

_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Tak Menjadi Penghalang Mahasiswa Ini Berjuang Bangkit dari Sakit dan Gapai Prestasi

1 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 1 Mei 2023   11:01 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi wawancara bersama mita melinda.

BANDUNG - Semangat untuk terus berkembang di tengah kondisi kurang sehat. Ia mulai sakit saat pertengahan semester 1, hingga keluar dari perkuliahan saat ujian akhir semester 1 tahun 2021 di bulan februari, Ia berkuliah di salah satu universitas swasta UNIBI, ia tidak menyadari bahwa selama ia beraktivitas tubuhnya perlu untuk istirahat. sehingga menyebabkan penyakit yang cukup parah, Penyakit tersebut timbul karena terlalu memaksakan diri untuk terus beraktifitas, selain itu kurangnya perhatian asupan energi juga kebersihan lingkungan menjadi faktor utama penyebab penyakit yang ia derita yaitu tifus, paru2 dan magh.

Hal ini yang di alami mita melinda (19) salah satu mahasiswa universitas informatika dan bisnis indonesia yang berusaha untuk bangkit dari sakit dan mencapai prestasinya.

Ia berkuliah di universitas informatika dan bisnis indonesia (UNIBI) pada tahun 2021 prodi ilmu komunikasi. Pada saat itu situasi dan kondisi sedang masa pandemi covid-19, dimana segala kegiatan dan aktifitas perkuliahan dilakukan secara daring, terkecuali salah satu mata kuliah kombis yang memang tidak bisa dilakukan secara daring dan mengharuskan para mahasiswa datang ke kampus.

"dulu aku punya rencana ikut banyak kegiatan, sampe aku bikin target hidup perbulan hingga pertahun apa aja" Ungkap mita saat di temui minggu (30/04/2023).

Ia sudah bertekad ketika ia sudah kuliah nanti ia akan mengikuti organisasi kampus, unit kegiatan mahasiswa, hingga menyibukan diri mencari uang saku di luar kegiatan kampus yang sedang ia tekuni.

Tapi permasalahan timbul di tengah-tengah planning yang sudah ia susun sedemikian rupa, saking bertekatnya ia menjadi seorang yang produktif, ia sampai lupa pada kesehatan tubuhnya. Di segala kondisi dan cuaca bagaimanapun ia akan tetap lalui. Ia hanya memikirkan kegiatan apa yang akan Ia lakukan agar ia berkembang. Dan itu awal mulanya mengapa masalah itu terjadi. Dari sana ia mulai menabung penyakit yang tidak ia sadari.

"ada pengalaman yang bikin aku nabung penyakit. Waktu itu lagi hujan, tapi aku maksain buat kekampus karna kalo belajar lewat zoom aku gangerti, akhirnya aku kekampus di anter sama mamah hujan hujanan". Ungkapnya

Namun mita mengukapkan ada pengalaman lain yang membuat ia sakit. Ia tetap memaksakan pergi ke kampus padalah jika di pikirkan kegiatannya tidak terlalu penting dari kegiatan kampus. Ia juga mengungkapkan kegiatan apa yang ia tekuni itu, ia mengatakan ia mengikuti UKM pada hari sabtu. Dan kondisi tubuhnya sedang tidak stabil pada saat itu, ia sedang mengalami gejala batuk tetapi ia memaksakan untuk mengikuti kegiatan ukm psm yang dimana ia harus mengeluarkan suara dengan baik, dan tanpa sadar itu malah memperparah kondisi tubuhnya, setelah di cek ternyata ia menderita sakit tifus.

Namun di tengah kondisisnya yang tengah sakit tifus itu ia tetap memaksakan untuk mengikuti perkuliahan yang situasinya saat itu sedang covid-19 dan jadwal perkuliahan dilakukan secara daring melalui zoom. Tapi walau begitu ia tetap memaksakan mengikuti mata kuliah yang dimana kondisinya sudah harus benar-benar butuh istirahat.

Dokumentasi, Mita melinda. Belajar saat ia menjalani perawatan.
Dokumentasi, Mita melinda. Belajar saat ia menjalani perawatan.

"aku inget banget waktu itu temen ngajak main tapi akunya sakit, trus aku bilang, aku kalau sakit suka lama harus bener- bener istirahat dan ga ikut aktivitas apa-apa" ungkapnya.

Namun ketika ia mengucapkan kalimat itu, entah itu sugesti atau memang sudah seharusnya ia sakit. Tetapi kalimat itu menjadi kenyataan, ia sakit dan benar- benar harus istirahat total.

Mita juga mengungkapkan ketika detik-detik akan menjelang Ujian tengah semester ia mulai sehat walaupun hanya 50%. Dan ia pergi untuk menonton film marvel spiderman no way home yang tayang di boskop. Dalam keadaan yang belum sembuh total ia dan temannya pergi ke salah satu mall disana dari jam 1 siang sampai jam 10 malam, dia tak ingat bahwa tubuhnya belum sepenuhnya sembuh.

Dari sanalah ia mulai bener-benar drop. Nilai uts nya turun semua, ia tidak bisa mengikuti kegiatan apapun karna orangtuanya sudah melarang. Di lain sisi ia sudah mengatur banyak planning untuk masa depan. Dan salah satu planningnya yaitu mengikuti program pertukaran pelajar. Ia sudah berencana mengikuti program pertukaran pelajar ke aceh, namun karna kondisinya yang sudah jatuh sakit, ia jadi tidak bisa mengikuti program tersebut, dan ia harus fokus pada penyembuhan nya terlebih dahulu.

Mita mengungkapkan selama ia sakit, ia benar-benar menahan semuanya, mulai dari sakit pada mentalnya, fisiknya, Dan menghadapi rintangan yang sangat rumit, ia beberapa kali pergi ke dokter minum obat secara terus menerus, sampai ia haus di suntik, namun tidak ada hasil apapun, ia tetap tidak sembuh.

Dan akhirnya ia di larikan ke UGD menjalani setiap prosedur yang dilakukan oleh rumah sakit, hingga ia melihat hasil rongsen yang menyatakan bahwa ia menderita sakit paru-paru, namun tak sampai di situ ia juga menderita penyakit magh yang parah, dan juga tifus, seharusnya dari dulu ia sudah harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun ia malah melawan tifus itu sendiri tanpa bantuan infus.

Ia mengatakan ia bukannya tidak mau untuk pergi kerumah sakit namun ia masih berfikir positif bahwa ia akan sembuh dari penyakit yang ia derita. Tetapi karna orang tuanya yang khawatir dengan kondisinya yang tidak sembuh juga akhirnya orang tuanya membawa ia kerumah sakit dan di rawat selama 4 hari. Namun ketika ia sudah keluar dari rumah sakit ia sakit lagi,dokternya mengatakan itu bukan hal yang membahayakan justru sakit ini pertanda bahwa ia akan sembuh dari penyakit yang di deritanya.

Namun ditengah ia tengah berjuang melawan penyakitnya ia juga kebingungan dengan kuliahnya, dimana waktunya ia ujian tengah semester namun ia tidak bisa mengikutinya karna kondisinya yang memang tidak bisa berbuat apapun.

" Waktu itu deadline ujian tinggal seminggu lagi, tapi aku belum ngerjain ujian yang udah dikasih dari dosen, akhirnya mamah aku mutusin buat keluar dari kampus dan fokus untuk penyembuhan aku pada saat itu". Ujarnya

Pada saat itu ia sudah menyerah tak mau kuliah karna ia berfikir orangtuanya sudah mengeluarkan banyak biaya. ia berniat untuk mencari pekerjaan, dan melupakan soal apapun tentang kuliah, tetapi di tengah kebingungannya ia juga berfikiri bahwa ia ingin menjadi orang besar, ia ingin menunjukan pada keluarganya bahwa anaknya bisa membawa perubahan besar untuk kelurganya. Namun pada akhirnya ayahnnya memberikan nasihat bahwa ia harus mementingan pendidikan. Dan dari situ ia merubah ulang planning yang ia buat.

Dia mencari tahu apa saja yang harus di persiapkan untuk kuliah, ia mencari tahu tentang prodi ilmu komunikasi, khususnya jurnalistik, karna ia senang menulis dan ia sangat ingin menjadi penulis, ia mengungkapkan bahwa ia ingin menjadi seorang penulis novel atau pun berita, tetapi lebih bagus lagi jika ia menjadi penulis skenario film. Kemudian secara diam-diam ia menulis ulang planning di hanphonenya, dan ia akan melakukan semua planning yang telah ia buat ketika ia sudah sembuh nanti. Ia juga menulis seperti jadwal harian yang sibuk namun kali ini ia tak akan melupakan untuk menjaga kesehatan dirinya.

Namun di sela penyembuhan yang ia jalani, ia juga harus benar-benar sabar dan kuat. Ia harus minum obat 3 tablet sehari. Tetapi jika ia lupa meminum obat tersebut ia harus mengulang dari awal pengobatannya. Ia juga harus sabar karna efek obat itu yang membuat badan dia benar-benar sakit.

Mita juga mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri, jika ia ingin mandi ia harus di mandikan, makan pun harus di suapi, dan jika ia ingin berdiri ia harus dibantu orang lain. Hingga selama ia sakit Ia kehilangan banyak berat bandannya, berat badan yang semula 52kg turun menjadi 40kg.

Namun dibalik itu semua ia sadar bahwa ternyata banyak sekali hikmah yang bisa ia ambil. Pada awalnya ia marah karna keadaan yang begitu tak bisa mendukungnya, tetap makin kesini ia juga bersyukur, allah memberikan ujian seperti ini agar ia lebih berhati-hati lagi. allah menunjukan padanya bahwa ia harus lebih bersyukur lagi atas kemampuan yang ia punya, disaat ia sengaja menyusun planning yang banyak dan memaksakan diri untuk mengikuti kegitan ini,itu karna ia takut tidak akan bisa menjadi apa-apa. Dan ia selalu merasa rendah saat tahu orang lain lebih banyak bisanya.

Namun dari semua itu allah menunjukan bahwa ia harus lebih besyukur lagi, allah menunjukan supaya ia lebih memperhatikan lagi dari segi kesiapan, mulai dari hal-hal kecil supaya ia siap menghadapi berbagai pengalaman baru yang belum pernah ia coba.

Hingga akhirnya ia sadar dan bangkit melakukan semua rencana yang sudah ia buat. Di tahun 2022 ia akhirnya kembali masuk kuliah di kampus yang sama, dan Akhirnya ia berhasil mencapai target IPK yang ia inginkan di semester 1, ia juga akhirnya bisa menjadi pemateri di acara PKM, ia bisa menjalankan belajar online tanpa hambatan apapun, dan ia bisa ikut lomba online dengan lancar lagi.

"Intinya, selama kejadian itu kalau aku sabar, tawakkal, ikhtiar, tetep semangat, tetep mau bangkit, insya allah Allah pasti ngasih balesan dari setiap hambanya yg mau berjuang. Pokonya jangan pernah lupa sama Tuhan, bersyukur atas apa yang dimiliki, fokus dan tetep ikhtiar pasti kita bisa meraih segala apa yang kita minta" ungkapnya.

Ia akhirnya bisa menjalankan segala sesuatu yang telah ia rencanakan dan telah ia susun dengan baik, dan satu persatu planning yang sudah ia buat ulang terlaksana dengan baik.

Dokumentasi wawancara bersama mita melinda.
Dokumentasi wawancara bersama mita melinda.

Nama: Khofifah khoerunnisa

Kelas: IK2B 

Program studi: Ilmu komunikasi

Universitas Informatika dan bisnis indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun